Munarman: Ada Operasi Supaya Saya dan FPI Diteroriskan
Jakarta (SI Online) – Mantan Sekretaris Umum Front Pembela Islam (FPI) Munarman angkat bicara soal pemberitaan yang mengaitkan dirinya dan FPI dengan ISIS.
“Ini ada operasi media yang besar-besaran dan sistematis untuk penggalangan opini publik dalam rangka memframing, menstigma dan melabelisasi saya dan FPI agar diteroriskan,” kata Munarman dalam video yang diterima Suara Islam Online, Kamis (11/2/2021).
Operasi media tersebut, kata Munarman, berkaitan dengan kasus kematian enam laskar FPI pada 7 Desember 2020 lalu.
“Tujuannya supaya kalau FPI dianggap organisasi teroris maka pembunuhan terhadap anggota FPI itu menjadi sah,” jelasnya.
Baca juga: Eks FPI Sulsel: Munarman Tak Terkait dengan Isu ISIS
Kata Munarman, belakangan ini banyak wartawan yang ingin menanyakan masalah teroris ini.
“Saya lihat ini adalah operasi sistematis yang besar-besaran dalam rangka penggalangan opini publik dalam rangka cipta kondisi supaya nanti kalau pengurus FPI mati ditembak atau ditangkap itu tidak ada yang bela, dan kasus enam laskar menjadi hilang,” ungkapnya.
“Itu tujuannya, kita sudah paham,” tambahnya.
Sebelumnya, mantan Sekretaris FPI Sulawesi Selatan Agus Salim Syam membantah kesaksian seorang tertuduh teroris bernama Ahmad Aulia (AA) yang menyebut Munarman menghadiri pembaiatan terhadap ISIS di Makassar pada 2015.
Menurut Agussalim, Munarman hadir di acara tersebut sebagai narasumber, tidak ada kaitannya dengan ISIS.
“Kehadiran Munarman dari Jakarta adalah sebagai narasumber yang diundang dan tidak ada kaitannya dengan issue ISIS apalagi dikaitkan dengan baiat seperti yang dinyatakan saudara AA,” kata Agussalim dalam pernyataan tertulisnya pada Kamis (4/2).
Agus juga menegaskan bahwa AA tidak pernah terdaftar sebagai anggota laskar FPI Makassar maupun di kota atau kabupaten lainnya di Provinsi Sulawesi Selatan.
red: adhila