Militer AS Ditarik, Pejabat PBB: Taliban Raih Keuntungan
Jakarta (SI Online) – Kepala Operasi PBB untuk Bantuan Afghanistan, Deborah Lyons , menyebut Taliban memperoleh keuntungan militer sebagai akibat ditariknya pasukan Amerika dan koalisi dari negara itu.
“Kemajuan Taliban baru-baru ini bahkan lebih signifikan dan merupakan hasil dari kampanye militer yang intensif,” kata Lyons, yang memimpin Misi Bantuan PBB di Afghanistan, seperti dilansir Alarabiya News, Selasa (22/6/2021).
“Jika Taliban melanjutkan kampanye militer intensif ini, akan berakibat tragis,” katanya.
Baca juga: Militer AS Pulang, Taliban: Kami Menang, Amerika Kalah
Deborah Lyons melanjutkan, “Semua tren utama, politik, keamanan, proses perdamaian, ekonomi, darurat kemanusiaan, dan Covid, semua tren ini stagnan,” kata Deborah Lyons kepada Dewan Keamanan PBB dalam konferensi video.
Dia mengatakan Taliban telah merebut lebih dari 50 dari 370 distrik di negara itu, sebagian besar distrik yang mengelilingi ibu kota provinsi. Itu, kata Lyons, menunjukkan bahwa Taliban “memposisikan diri mereka untuk mencoba dan mengambil ibu kota ini begitu pasukan asing ditarik sepenuhnya.”
Sebelumnya, penarikan pasukan asing pimpinan Amerika diumumkan oleh Presiden Joe Biden pertengah April lalu. Joe Biden mengatakan, sudah waktunya bagi AS untuk mengakhiri perang terlama.
Dalam forum yang sama, Duta Besar AS untuk PBB, Linda Thomas-Greenfield, menekankan bahwa dunia tidak akan menerima Taliban menguasai Kabul dan pemerintahan.
Sementara pihak Taliban mengatakan bahwa warga Afghanistan yang bekerja dengan pasukan asing di masa lalu tidak perlu takut begitu pasukan internasional pergi, selama mereka “menunjukkan penyesalan.”
Ribuan warga Afghanistan telah menerima visa untuk tinggal di luar negeri setelah bertugas bersama pasukan AS dan NATO – terutama sebagai penerjemah – tetapi ratusan lainnya berebut untuk pergi sebelum batas waktu penarikan 11 September.
Dalam beberapa pekan terakhir, banyak penerjemah berdemonstrasi di Kabul, menuntut pasukan asing dan kedutaan besar agar mereka dibantu dapat pindah.
“Mereka tidak akan berada dalam bahaya bersama kita,” kata Taliban dalam sebuah pernyataan.
“Imarah Islam ingin memberi tahu semua orang bahwa mereka harus menunjukkan penyesalan atas tindakan masa lalu mereka dan tidak boleh terlibat dalam kegiatan seperti itu di masa depan yang berarti pengkhianatan terhadap Islam dan negara.”
Red: Agusdin
Sumber: Alarabiyanews