Rachmawati Putri Bung Karno, Dukung Habib Rizieq dan Gerakan 212 di Akhir Hayatnya
Jakarta (SI Online) – Putri ketiga pasangan proklamator RI Bung Karno dan Hj Fatmawati, Rachmawati Soekarnoputri, meninggal dunia pada Sabtu pagi, 3 Juli 2021. Sebelum meninggal, Rachma diketahui terinfeksi Covid-19.
Meski saudara sekandung, Rachma diketahui terus berseberangan politik dengan kakaknya, Megawati Soekarnoputri. Bahkan, ketika Megawati dan partainya jelas-jelas membela penista agama, Ahok, Rachmawati berdiri tegar bersama komponen umat Islam yang dipimpin Habib Muhammad Rizieq Syihab.
Dalam perjuangan umat Islam untuk menegakkan hukum terkait kasus penistaan agama, Rachma tak sungkan-sungkan menunjukkan keberpihakannya. Ia mendatangi kediaman Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) saat itu, Habib Rizieq Syihab.
Baca juga: Innalillahi, Rachmawati Soekarnoputri Meninggal Dunia
“Demo pada Jumat depan bukan tentang isu SARA dan bukan terkait dengan pilkada, melainkan penegakan hukum yang menyangkut kasus penistaan agama yang dilakukan Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok,” ujar pendiri Yayasan Bung Karno dan Yayasan Pendidikan Soekarno itu usai menemui Habib Rizieq di Markaz Syariah, Jl. Petamburan III, Jakarta Pusat, Senin, 31 Oktober 2016.
Rachmawati saat itu menemui Habib Rizieq untuk membahas rencana aksi demo untuk menyatukan visi serta misi soal penegakan hukum dan kebangsaan. “Semua orang di mata hukum sama karena negara kita adalah negara hukum,” ujarnya.
“Aksi demo nanti harus tertib, simpatik, dan tidak ada salahnya sebagai warga negara menyampaikan aspirasi,” ucapnya.
Rachmawati menjelaskan, aksi demo bertujuan mendorong penegak hukum dan pemerintah berlaku adil menyikapi persoalan dugaan penistaan agama yang dilakukan Ahok terkait dengan pengutipan Surat Al-Maidah ayat 51.
“Siapa saja yang melakukan tindak pidana, seperti penistaan terhadap agama, penistaan terhadap lambang-lambang negara, harus diproses secara hukum,” tuturnya.
Menangis Sesunggukan
Pertemuan dengan Habib Rizieq di Petamburan, ternyata bukan untuk yang pertama dan terakhir. Beberapa hari kemudian, ia datang ke Rapat Konsolidasi Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF-MUI) di Ruang Puri Putri, Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta, Selasa, 01 November 2016 malam.