Amerika Serikat dkk Tolak Seruan WHO untuk Tunda Vaksinasi Dosis Ketiga
Washington (SI Online) – Amerika Serikat (AS) menolak seruan dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk menunda memberikan vaksin Covid-19 dosis ketiga, atau penguat. Washington mengatakan hal itu menghadirkan “pilihan yang salah.”
Juru bicara Gedung Putih Jen Psaki mengatakan, pemerintahan Joe Biden yakin dapat memberikan suntikan penguat jika direkomendasikan oleh otoritas kesehatan domestik sambil melanjutkan upayanya untuk mendistribusikan vaksin di seluruh dunia.
Psaki merujuk pada Food and Drug Administration (FDA), yang saat ini sedang meninjau vaksin COVID-19 untuk menentukan apakah harus memperbarui panduannya tentang suntikan atau memberikan otorisasi penuh.
“Kami percaya kami bisa melakukan keduanya dan kami tidak perlu membuat pilihan itu,” kata Psaki dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Anadolu Agency pada Kamis (5/8/2021).
“Kami akan memiliki pasokan yang cukup untuk memastikan bahwa jika FDA memutuskan bahwa booster direkomendasikan untuk sebagian populasi, untuk menyediakannya juga,” sambungnya.
Bukan hanya AS, sejumlah negara lain juga menolak seruan WHO itu. Di antaranya Prancis, Jerman dan Israel. Ketiganya juga mengabaikan seruan WHO untuk menunda sampai lebih banyak orang divaksinasi di seluruh dunia.
Presiden Prancis Emmanuel Macron mengatakan Prancis sedang berupaya meluncurkan dosis ketiga untuk orang tua dan kelompok rentan mulai September.
Sedangkan Kementerian Kesehatan Jerman mengatakan negara itu bermaksud untuk memberikan booster kepada pasien immunocompromised, yang sangat tua dan penghuni panti jompo mulai September.
Pemerintah Macron sedang mencoba untuk meningkatkan program vaksinasi Prancis ketika negara itu menghadapi gelombang keempat pandemi virus Corona dan demonstrasi jalanan sebagai protes terhadap kebijakan COVID-19 pemerintah.
Prancis dan Jerman sejauh ini telah memberikan setidaknya satu dosis vaksin COVID-19 kepada 64,5% dan 62% populasi masing-masing, dengan 49% Prancis dan 53% Jerman telah divaksinasi penuh.
Perdana Menteri Israel Naftali Bennett dalam sebuah pernyataan mendesak warga yang lebih tua untuk mendapatkan suntikan ketiga setelah pemerintah bulan lalu memulai kampanye untuk memberikan dosis booster.
“Siapa pun yang berusia di atas 60 tahun, dan belum menerima dosis ketiga dari vaksin, enam kali lebih rentan terhadap penyakit parah dan – sangat dilarang – kematian,” kata Bennett seperti dikutip dari Reuters, Jumat (6/8/2021).