Bos Badan Intelijen Inggris Peringatkan Jebakan Utang China
Jakarta (SI Online) – Kepala Badan Intelijen Inggris (MI6), Richard Moore, memperingatkan tentang “jebakan utang dan jebakan data” oleh China, melalui wawancara perdananya yang disiarkan langsung pada BBC Radio 4.
Moore, yang dikenal sebagai “C”, mengatakan jebakan China itu mengancam kedaulatan sehingga dia mengusulkan langkah-langkah defensif.
China, kata Moore, memiliki kapasitas untuk “mengumpulkan data dari seluruh dunia” dan menggunakan uang untuk “membuat orang lain tertarik”.
Mantan agen rahasia ini menyebut Beijing “mencoba memanfaatkan pengaruhnya melalui kebijakan ekonomi yang bertujuan membuat orang-orang terperangkap”.
Sedangkan terkait “jebakan data”, Moore menuturkan, “Ketika Anda mengizinkan negara lain mengakses data yang sangat penting terkait masyarakat di negara Anda, seiring berjalannya waktu hal itu akan mengikis kedaulatan. Anda tidak lagi memiliki kendali atas data tersebut.”
“Hal itu sangat kami waspadai di Inggris, dan kami telah mengambil langkah-langkah defensif,” lanjut dia seperti dilansir BBC News Indonesia.
Moore menyebut China telah menjadi “prioritas tunggal terbesar bagi MI6” ketika dia berbicara di Institut Internasional untuk Studi Strategis di London.
Dia juga memperingatkan potensi “salah perhitungan” akibat kepercayaan diri Beijing pada isu seperti situasi di Taiwan, yang bisa menimbulkan ancaman serius pagi perdamaian global.
“Ancaman China Fokus Terbesar Kami”
Pada bagian lain, Moore menyebut China untuk pertama kalinya menjadi fokus tunggal terbesar dinas rahasia Inggris MI6.