Jakarta (SI Online) – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno mengatakan, Indonesia memiliki potensi wisata halal yang sangat besar.
Selain memiliki jumlah penduduk muslim terbesar di dunia, Indonesia juga memiliki destinasi wisata yang beraneka ragam untuk pengembangan potensi wisata halal.
“Kita punya peluang dari wisata halal ini. Sayangnya ini ditangkap dengan baik oleh Turki, Egypt, yang menawarkan paket-paket yang menarik. Sementara itu kita asyik gelut saja di dalam negeri tentang wisata halal ini, padahal kita punya peluang yang luar biasa,” kata Sandi dalam Pengajian PP Muhammadiyah dengan tema ‘Industri dan Wisata Halal’ secara virtual pada Jumat (11/02/2022).
Sandi juga meluruskan bahwa wisata halal bukan berarti mensyariahkan destinasi, melainkan untuk extendtion of service (penambahan layanan) dengan basis ramah muslim (muslim friendly based).
Karenanya, wisata halal ini merupakan segmen pariwisata yang menyasar target wisatawan muslim dan murni sebagai penambahan layanan yang mengusung tiga konsep yaitu good to have, nice to have dan must have.
“Banyak yang mengartikan wisata halal adalah mensyariahkan sebuah tempat wisata, padahal wisata halal itu layanan tambahan. Apa saja tambahannya? Amenitas, daya tarik wisata, dan aksesibilitas untuk memenuhi dan keinginan wisatawan muslim,” kata Sandi.
Beberapa hal yang perlu dimiliki destinasi wisata untuk pengembangan wisata halal adalah menyediakan makanan halal, fasilitas pendukung seperti tempat berwudhu dan mushala serta memiliki pelayanan yang ramah muslim. Layanan-layanan ini diberikan untuk memenuhi pengalaman, kebutuhan, dan keinginan wisatawan muslim.
Sandiaga optimis dengan pengembangan wisata halal ini akan sangat positif terhadap peningkatkan berbagai peningkatan ekonomi kreatif.
“Kita ingin di tahun 2022 menjadi tahun kebangkitan perekonomian kita, dimulai dari pariwisata ramah muslim atau wisata halal karena ini peluang dan akan menciptakan banyak usaha-usaha dan lapangan kerja,” ucapnya.
sumber: muhammadiyah.or.id