NUIM HIDAYAT

Bung Hatta

Alhamdulillah, sekitar jam 10 malam (26/2) saya sampai ke Jam Gadang di Bukittinggi. Di lokasi sini ada Istana Bung Hatta, Balai Sidang Bung Hatta dll.

Hatta ini memang tokoh yang menarik. Ide-idenya banyak yang bagus dan cemerlang. Seperti idenya ttg koperasi, gagasan partai demokrasi Islam, universitas Islam Indonesia (UII), dll.

Karena keteguhannya memegang ide demokrasi, maka Hatta mundur dari wakil presiden ketika Soekarno memaksakan demokrasi terpimpin dan bertindak diktator.

Dalam catatan ahli diplomasi Mohammad Roem, Hatta kurang bisa bergaul. Bila ada wanita di sampingnya ia akan diam seribu bahasa. Beda 180 derajat dgn karakter Soekarno. Hatta pintar, Islamnya cukup bagus dan seorang ‘administrator.’

Bila teringat 18 Agustus 1945, banyak orang menyalahkan Hatta. Terkait dgn penghapusan tujuh kata dalam pembukaan UUD 45. Kenapa dia menyerah dgn lobi opsir Jepang yang mengancam wilayah Timur Indonesia akan memisahkan diri? Kenapa mereka melobi Hatta bukan melobbi Soekarno? Mengapa Soekarno yang tadinya mati-matian mempertahankan tujuh kata itu begitu mudahnya selama dua jam mengubah Pembukaan UUD 45 dan menghapus semua kata Islam di UUD 45? Mengapa Soekarno mudah dilobi Hatta? Ataukah Soekarno telah berunding dgn Hatta untuk melobi tokoh Islam agar sikapnya mau berubah dgn tujuh kata itu? Ingat Soekarno lah yang memimpin sidang pada 18 Agustus 1945.

Yang dilobi Hatta saat itu adalah Kasman Singodimedjo, Ki Bagus Hadikusumo dan Teuku Hasan. Mereka menerima penggantian itu karena diterangkan Hatta bahwa Ketuhanan Yang Maha Esa itu bermakna Tauhid. Di samping itu juga karena persatuan dalam kemerdekaan itu penting. Karena Sekutu dan Belanda siap kembali ingin menjajah Indonesia. Akhirnya menerimalah tokoh-tokoh Islam itu. Apalagi Soekarno berjanji akan melaksanakan kembali pembahasan UUD 1945 itu bila suasana Indonesia sudah damai atau mereda.

Banyak orang menyesali kejadian ini. Tapi sebagai seorang Muslim kita sebenarnya dilarang menyesali takdir. Meski telah dihapus tujuh kata, tapi pembukaan UUD 1945 yang didalamnya ada Pancasila sebenarnya masih banyak mengandung kosa kata Islam.

Di pembukaan terdapat kata Atas berkat rahmat Allah Yang Maha Kuasa. Kata Allah adalah kata yang khusus dimiliki umat Islam.

Di Pancasila terdapat kosa kata Islam: adil, adab, rakyat, hikmah, musyawarah dan perwakilan.

Jadi kita bersyukur dasar negara kita banyak kosa kata Islam. Alias tidak bertentangan dengan keyakinan Islam yang kita pegang teguh.

1 2Laman berikutnya

Artikel Terkait

Back to top button