Kutuk Pembakaran Al-Qur’an di Swedia, BKsPPI Desak PBB Berikan Sanksi Tegas
Bogor (SI Online) – Badan Kerjasama Pondok Pesantren Indonesia (BKsPPI) mengutuk keras tindakan rasis pemicu konflik berupa pembakaran salinan Al-Qur’an oleh Rasmus Paludan, pemimpin partai sayap kanan Denmark garis keras di Stockholm, Swedia, Sabtu lalu (21/1).
Sekretaris Umum BKsPPI Dr Akhmad Alim Lc mengatakan, aksi pembakaran Al-Qur’an yang menjadi kitab suci umat Islam seluruh dunia adalah tindakan rasis dan jahat yang mengkonfirmasi adanya Islamofobia, padahal sejak Maret 2022, PBB telah menyatakan penghentian dengan menjadikan sebagai hari anti Islamofobia.
“Aksi pembakaran Al-Qur’an oleh politisi Denmark ini telah menyakiti umat Islam seluruh dunia yang dengan tindakan ini menunjukkan sikap inkonsistensi dan intoleransi terhadap keyakinan Muslim. Padahal Barat selama ini selalu mengkampanyekan narasi toleransi,” jelas Ustaz Alim dalam pernyataannya yang diterima Suara Islam, Senin (23/1/2023).
Menurutnya, aksi rasis pembakaran Al-Qur’an akan memicu konflik horizontal di seluruh belahan dunia jika cara-cara rasis seperti itu tidak dihentikan. “Karenanya, PBB dan negara-negara Islam harus memberikan teguran keras dan sanksi agar tidak menjalar ke negara-negara lain,” tegas Ustaz Alim.
Baca juga: Indonesia Kutuk Keras Pembakaran Al-Qur’an di Swedia
BKsPPI menghimbau kepada seluruh negara di dunia, utamanya Barat untuk tidak lagi mengembangkan narasi Islamofobia, seperti narasi radikalisme, ekstrimisme, terorisme dan sejenisnya, sebab Islam adalah agama damai dan memiliki misi untuk menebarkan rahmat bagi alam semesta.
“BKsPPI juga mengingatkan agar seluruh pemimpin negara di dunia agar tidak memposisikan Islam sebagai musuh, halangan dan ancaman bagi kemajuan negara sehingga dikembangkan berbagai tuduhan dan fitnah. Semestinya dibudayakan dialog peradaban agar kebenaran dan kebaikan Islam bisa dipahami, bukan dibenci,” jelas Ustaz Alim.
Selain itu, BKsPPI mengimbau kepada seluruh jaringan pesantren seluruh Indonesia untuk berperan aktif merespon dan meluruskan problematika gerakan Islamfobia global yang meresahkan dunia Islam.
Baca juga: OKI Kecam Pembakaran Al-Qur’an di Swedia
red: adhila