Ustaz Hasyim Yahya, Dishalatkan Satu Juta Jemaah dan Dimakamkan di Samping KH Maimoen Zubair
Jakarta (SI Online) – Ustaz Hasyim Yahya, tokoh Muslim yang dikenal tegas dan pemberani telah wafat di Kota Mekah, Kamis malam (27/4/2023).
Tak hanya disalatkan oleh sekitar satu juta jamaah Masjidil Haram usai salat Jumat kemarin. Almarhum Ustaz Hasyim Yahya atau biasa disapa Ambo, dikebumikan di samping makam ulama besar KH Maimoen Zubair atau Mbah Moen, di pemakaman Al Ma’la, Mekkah.
“Alhamdulillah, pemakaman almarhum berjalan baik dan lancar. Dishalatkan sekitar satu juta jamaah Masjidil Haram setelah shalat Jumat, dan langsung dikuburkan di Pemakaman Ma’la,” ujar Muchlis Hasyim, putra Ustaz Hasyim Yahya dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (29/4/2023).
Jurnalis senior itu bersyukur atas lancarnya perizinan yang diberikan otoritas setempat. “Alhamdulillah hari Jumat, di tempat terbaik, kota suci Makkah. Semoga kita bisa mengikuti jejak beliau. Alhamdulillah, juga bisa dikuburkan di Ma’la, sebelahnya Mbah Maimoen,” kata Muchlis.
Peristiwa tersebut menjadi lebih istimewa ketika izin untuk menguburkan almarhum di pemakaman Al Ma’la keluar seiring jenazah dibawa masuk ke Masjidil Haram. Dimana sebelumnya peraturan yang ada hanya mengizinkan warga negara Arab untuk dikubur di sana.
“Tapi alhamdulillah, izin Ma’la keluar bersamaan almarhum dibawa masuk masjid untuk dishalatkan ba’da Jum’atan. Lebih satu juta orang ikut shalat jenazah,” tandasnya.
Seperti diketahui, Ustaz Hasyim tinggal di Mekah sejak tahuan 80an. Ia sempat beberapa kali pulang ke Indonesia dan kembali menetap di Mekah.
Ustaz yang lahir di Surabaya, Jawa Timur itu dikenal sebagai sosok yang tegas dan pemberani. Keberaniannya yang paling dikenang banyak orang terjadi di tahun 1974, saat umat Islam menolak rencana Sidang Raya Dewan Gereja-gereja se-Dunia (DGD) ke-5 di Jakarta. Saat itu, Pemerintah Suharto merestui kendati umat Islam mengecam keras.
Umat Islam menolak karena acara tersebut memiliki misi yang dianggap membahayakan. Menurut intelektual Muslim HM. Rasjidi, sidang tersebut memuat agenda pemurtadan bahkan kolonialisme.
Tokoh umat sudah angkat suara. Umat pun bergerak. Sayang, pemerintah bergeming. Sidang tinggal menghitung hari. Hari-hari yang menggelisahkan seorang pemuda Surabaya, Hasyim Yahya.
Dari kotanya, Arek Suroboyo itu berangkat menuju Jakarta, Juli 1974. Berbekal tekad bulat dan keberanian, ia menggagalkan rencana sidang tersebut seorang diri dengan cara diluar perkiraan semua orang ketika itu. Pihak penyelenggara DGD akhirnya memindahkan lokasi sidang dari Jakarta ke Nairobi, Kenya.
Itulah kisah Hasyim Yahya yang banyak dikenang khususnya di kalangan aktivis Islam. Kini ia sudah tiada, dan keluarga berpesan agar almarhum dimaafkan atas segala kekhilafannya.
Baca juga: Innalillahi, Ustaz Hasyim Yahya Wafat
red: adhila