Aliansi Masyarakat Muslim Tasikmalaya Minta Pembangunan Patung Soekarno Dibatalkan
Tasikmalaya (SI Online) – Aliansi Aktivis dan Masyarakat Muslim Tasikmalaya (Al Mumtaz) meminta Gubernur Jawa Barat Ridwal Kamil untuk membatalkan rencana pembangunan Patung Soekarno di Bandung, Jawa Barat.
Sikap Al Mumtaz itu diambil setelah melakukan upaya tabayun dan nasihat penolakan atas pendirian patung tersebut yang ditempuh oleh para perwakilan tokoh masyarakat, tokoh ulama dan ormas Islam Jawa barat kepada instansi terkait yakni DPRD dan Pemerintah provinsi Jawa Barat, yang sampai saat ini tidak ada jawaban yang jelas.
Dalam pernyataan sikapnya, Selasa (15/8/2023), Al Mumtaz menyatakan rasa hormatnya kepada Bung Karno sebagai proklamator kemerdekaan negeri ini.
“Kami menghormatinya dengan penghormatan yang tanpa melanggar ketentuan-ketentuan aqidah Islam, wujud penghormatan terhadap seorang tokoh yang tepat adalah dengan menjunjung tinggi nilai dan semangat juangnya, meneladani kebaikan-kebaikanya serta menyempurnakan perjuangannya yang ditampakkan dalam ucapan dan tindakan, sementara penghormatan terhadap seorang tokoh dengan dibuatkan patungnya sudah tidak relevan dengan zaman,” jelas Koordinator Al Mumtaz Ustaz Hilmi Afwan Hilmawan
Ia menjelaskan, pembuatan dan pendirian patung untuk di tempatkan di tempat terhormat dan untuk tujuan pemuliaan, merupakan larangan dalam Islam yang disepakati seluruh ulama mazhab ahlu sunnah wal Jamaah, karena akan mengantarkan kepada sikap pengagungan yang berlebihan kepada selain Alloh SWT.
Selain itu, Al Mumtaz menilai bahwa penggunaan lahan milik Pemerintah Provinsi Jawa barat tanpa persetujuan atau didahului pembahasan di DPRD merupakan tindakan menyalahi aturan, dan tak ada relevansinya dengan kepentingan mayoritas warga Jawa barat.
Oleh karena itu, Al Mumtaz menyatakan sikap, baik kepada DPRD Provinsi Jawa Barat maupun Gubernur Jawa Barat.
“Kami menuntut kepada DPRD Provinsi Jawa Barat untuk senantiasa berpihak kepada aspirasi warga Jawa Barat yang menolak pembangunan patung tersebut,” kata Ustaz Hilmi.
“Kami menuntut Bapak Gubernur Jawa Barat untuk membatalkan pembangunan patung tersebut,” tambahnya.
Al Mumtaz menyatakan dukungan penuh kepada para ulama, tokoh masyarakat dan cendikiawan untuk terus menyampaikan nasihat dan kritik kepada pemegang kebijakan di Jawa Barat atas kebijakan-kebijakan yang tidak populis dengan tatanan mayoritas masyarakat Jawa Barat.
Seperti diketahui, Yayasan Putera Nasional Indonesia (PNI) bekerjasama dengan Gubernur Jawa barat Ridwan Kamil menggagas pendirian patung Bung Karno dengan tinggi sekitar 22,3 meter di Taman Saparua, Kota Bandung.
Pembangunan dengan biaya 15 miliar itu akan menjadi patung Bung Karno tertinggi di Indonesia.
red: adhila