Satu (Indonesia) untuk Semua, Semua untuk satu (Indonesia)
Ini seperti nurbuah Tuhan Maha Kuasa. Paslon Amin ditetapkan dengan nomor urut satu oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Mendaftar ke-satu.
Juga Insyaallah Amin akan menang satu putaran.
Kenapa sangat begitu yakin Amin akan menang satu putaran?
Dikarenakan pencapaian tujuan politik Amin itu, satu-satu-nya yang paling dapat dipercaya amanah dan jujur sidik adalah: “Satu (Indonesia) untuk Semua, Semua untuk Satu (Indonesia)”
Itu tidak sekadar motto dan adagium. Itu proses pengajaran dan pembelajaran pedagogik politik a nation state building sangat berbobot tengah di-reboots. Tanpa polarisasi.
Mensublimasi di dalamnya nilai dan semangat yang mutual, equal, dan justice yang tengah di-revoted. Tanpa keterbelahan.
Meng-endoorst betapa digdaya kekuatan integrasi, loyalitas dan integritas untuk kembali terbentuknya wujud kebersatuan kebangsaan ke-Indonesia-an itu ditegakkan demi kemandirian kedaulatan rakyat!
Itu tak perlu banyak pembuktian. Cukup ditunjukkan dengan “aksi setitik” adanya kemurnian partisipasi publik tanpa pamrih dan transaksional.
Yang selama satu dekade, jangankan muncul justru hanya digagas dan diinisiasi saja sudah dipersekusi dan diintimidasi. Kemudian, gagasan dan inisiasi itu hilang. Alias, lenyap, tak berbekas.
Begitulah! Betapa represivitas dan otoritarianisme kekuasaan kepemimpinan rezim Jokowi. Lebih dari rezim Orde Baru dulu.
Matra benang merahnya, ternyata kemudian ada gejolak arus cukup deras dan kuat menjadi mainstream perlawanan berupa keinginan dan harapan besar untuk perubahan.
Boleh jadi seiring dipicu oleh keharusan keberakhiran rezim zalim ini.