Saudara Ipar Ada Batasannya
Film “Ipar adalah Maut” berhasil menembus angka empat juta penonton dalam 20 hari penayangannya di bioskop.
Film produksi MD Pictures tersebut bahkan berpotensi langsung naik dua peringkat sekaligus jika kenaikan penontonnya masih konsisten dalam beberapa hari mendatang.
Film ini sebenarnya adalah adaptasi dari kisah nyata yang pernah viral di tahun 2023, sehingga mampu menarik perhatian besar dari publik.
Film ini mengundang berbagai reaksi penonton. Beberapa warganet ikut berkomentar dan menceritakan kasus perselingkuhan serupa yang terjadi disekitar lingkungan mereka.
Faktanya perselingkuhan dengan saudara ipar memang sudah ada sejak lama. Hanya saja hubungan ipar masih kurang mendapat perhatian dari masyarakat, karena sudah dianggap saudara sendiri. Padahal jika sudah terjadi perselingkuhan apalagi dengan saudara ipar maka resikonya adalah kehancuran pernikahan dan rusaknya hubungan keluarga tersebut. Na’udzubillahi min dzalik.
Perselingkuhan sebenarnya bisa terjadi pada siapa saja dengan siapa saja. Hanya saja kali ini kita khusus membahas mengapa bisa terjadi perselingkuhan dengan saudara ipar?
Bukankah saudara ipar sudah seperti kakak atau adik sendiri? Apalagi ada keluarga yang mengawasi, namun kenapa masih bisa kebablasan?
Pertama jika kita lihat dari sudut pandang Islam maka para pelaku perselingkuhan ini pasti tidak memahami hukum-hukum Islam. Sehingga mereka tidak paham batasan yang telah Allah berikan, sehingga tanpa sadar melewati batas dan akhirnya terjadilah perselingkuhan tersebut. Sedang keluarga juga sama tidak pahamnya dengan Islam sehingga pelanggaran terhadap batasan dari Allah dianggap sebagai hal biasa dan normal, bahkan dibiarkan. Baru kebingungan jika sudah terjadi perselingkuhan. Sungguh miris.
Kedua, pemicu syahwat ada dimana-mana. Kita tidak bisa memungkiri hidup di dalam sistem Kapitalisme Sekuler hari ini sangat berat. Perlu iman yang kokoh agar tak terbawa arus mendewakan hawa nafsu. Bagaimana tidak, konten-konten dewasa bertebaran dalam berbagai bentuk: novel, komik, film, iklan, video, game, sosial media, dsb. Sangat mudah mengaksesnya dari gawai pribadi kita. Jika tidak kuat iman lalu merasa bosan dengan pasangan, mudah saja untuk menjelajah di dunia maya dan menghidupkan fantasi liar yang menjijikkan.
Hal ini bisa membuat seseorang lebih mudah terpicu apalagi jika ada saudara ipar disekitarnya tidak menjaga aurat dan batasan pergaulan. Ketiga, karena tidak ada sanksi yang berat bagi pelaku perselingkuhan/perzinaan. Sehingga para pelaku tak merasa jera untuk melakukan hal yang sama berulang kali. Na’udzubillahi min dzalik.
Batasan Pergaulan dengan Ipar
Sejak 1400an tahun yang lalu Rasulullah Saw sudah mengingatkan kepada kita tentang bahayanya jika tidak menjaga batasan dengan ipar. Dari ‘Uqbah bin ‘Amir, bahwa Rasulullah Saw bersabda, “’Berhati-hatilah kalian masuk menemui wanita’. Lalu seorang laki-laki Anshar berkata, ‘Wahai Rasulullah bagaimana pendapat anda mengenai ipar?’ Beliau menjawab, ‘Ipar adalah maut’” (Hadist Riwayat al Bukhari dan Muslim).
Islam telah menetapkan batasan yang jelas terhadap hubungan dengan saudara ipar, terutama dengan saudara ipar yang berlawanan jenis. Beberapa diantaranya: