OPINI

Ada Apa di Balik Rebana, Kawasan Ekonomi Terbesar di Indonesia?

Semakin terbukanya intervensi asing dengan adanya KEK dan kemudahan serta fasilitas duty free atas impor barang-barang modal untuk bahan baku komoditas sebagian ekspor yang dibuka luas. Sehingga akan semakin memudahkan asing untuk memasukkan produk mereka ke Indonesia.

Kondisi ekonomi seperti ini akan sangat menguntungkan kapitalis, dan masyarakat dengan daya saing lemah akan makin hancur dengan lepas tangannya negara. Karena dalam sistem kapitalis, ketika dia berhasil maka akan menyebabkan hegemoni ekonomi. Tetapi ketika gagal, akan menyebabkan inflasi atau depresiasi ekonomi.

Hal ini bertentangan dengan tujuan politik ekonomi Islam karena dengan KEK tidak memperhatikan terjaminnya setiap orang untuk menikmati kekayaan alam. Yang bisa menikmati hanya para wisatawan yang memiliki uang dan pengusaha yang kuat. Dengan investasi asing yang mendominasi, individu (pemilik modal) dibiarkan memperoleh kemakmuran sebebas-bebasnya dan dengan cara apapun.

Sementara syariat Islam secara tegas telah melarang pengelolaan dan kepemilikan kekayaan alam milik umum kepada individu. Sebagaimana Sabda Rasulullah Saw, “Kaum Muslim bersekutu (memiliki hak) dalam tiga hal, air, pasang gembalaan, dan api”. (HR. Ahmad). Islam menjadikan kepemilikan umum sebagai otoritas negara yang harus dikelola oleh negara.

Tidak seorangpun diberi izin untuk mengelolanya, memilikinya ataupun diberi otoritas untuk mengelolanya. Semata diperuntukkan bagi kemaslahatan umat. Hal inilah perbedaan yang sangat mendasar. Islam memperhatikan kepengurusan umat, sementara sekuler kapitalis, tidak.

Negara dalam Islam bertanggungjawab memenuhi kebutuhan pokok seluruh rakyatnya. Peningkatan taraf hidup dalam negara dan jaminan pemenuhan kebutuhan rakyat merupakan kewajiban negara. Hal tersebut dapat terealisasi jika negara menerapkan syariat Islam dalam seluruh aspek kebidupan termasuk ekonomi dan pengelolaan kekayaan alam. Wallahu ‘alam.

Titis Afri Rahayu dan Lulu Nugroho
Muslimah Penggerak Opini dan Penulis dari Cirebon

Laman sebelumnya 1 2 3

Artikel Terkait

Back to top button