Agar Gerakan Keluarga Berdoa Mujarab Atasi Corona
Sehingga seruan Mendes PDTT agar keluarga berdoa itu dirasa mujarab mengatasi Corona haruslah ditunjang juga dengan beberapa hal.
Pertama, ketaatan paripurna dalam memenuhi segala perintah Allah Subhanahu wata’ala dan menjauhi segala kemaksiatan yang jelas mengundang kemurkaan Allah Subhanahu wata’ala.
Hal ini bukan hanya dilakukan oleh keluarga di Indonesia. Namun, juga mesti ditunjang dengan sikap penguasa.
Kedua, taubatan nasuha. Menengadahkan tangan untuk berdoa mesti sinergis dengan taubatan nasuha dari skala individu, masyarakat juga negara.
Hal demikian agar kemujaraban doa dan taubatan nasuha dapat meraih Rahmat dan ridho Sang Pencipta setiap makhluk-Nya. Namun, jika dia ini hanya mengandalkan skala keluarga sementara penguasa masih anteng dengan kebijakan yang zalim maka tentu himbauan ini akan terasa sia-sia.
Ketika penguasa masih inkonsistensi dalam pengampunan solusi, ketika penguasa masih membenamkan ekonomi dalam kubangan Ribawi, ketika penguasa masih berbuat zalim kepada ulama, ketika penguasa masih sangat tundung kepada instruksi Aseng dan asing sementara rakyat dibuat semakin terhimpit. Wallahu, doa akan terhalang untuk diijabah karena perbuatan dosa yang jelas mengundang murka Allah Subhanahu wata’ala.
Sehingga taubatan nasuha mesti bermuara dengan bersegera untuk berhukum kepada aturan-Nya secara paripurna (Kaffah), bukan berlama-lama ada dalam penerapan hukum buatan manusia.
Ketiga, perbaikan hubungan antara rakyat dan penguasa. Ini mesti dipahami selama mendalam. Sebagaimana tuntunan Al-Quran. Kepemimpinan yang senantiasa merujuk kepada Al-Quran dan As Sunah sebagaimana yang diteladankan Rasulullah Saw dan Khulafaur Rasyidin telah terbukti menampilkan pemimpin yang amanah. Masyarakat merasa tenteram berada di bawah naungannya, mendoakan pemimpinnya bukan justru banyak menyumpahinya atau bahkan melaknatnya.
Keempat, bersabar. Sabar dengan makna sesungguhnya. Bukan hanya pasrah berdiam diri. Namun, tetap memaksimalkan ikhtiyar dan mengencangkan taqarub ilallaah. Senantiasa berbaik sangka bahwa ketetapan Allah Azza wa Jalla pasti mengandung hikmah.
Insyaallah, dengan menepuh langkah-langkah yang demikian, negeri ini akan diluluskan dalam mengatasi segala ujian. Bukan hanya mengatasi wabah tapi juga segala permasalahan yang selama ini menjerat umat. Karena dia pun ada adab dan ketetapan-Nya. Wallahu’alam bishowab.
Ammylia Ummu Rabani, Pendidik Generasi Qur’ani, Aktivis Penulis Bela Islam.