NUIM HIDAYAT

Akhir Sejarah Manusia

Yahudi banyak yang pintar, tapi kepintarannya hanya menguntungkan kelompoknya sendiri. Kepintarannya banyak merugikann kelompok lain. Bukan hanya merugikan bahkan menyengsarakan. Ekonomi Riba yang digerakkan kaum Yahudi di Eropa dulu, membuat bangkir Yahudi kaya raya, sementara rakyat banyak yang miskin.

Israel membangun negaranya maju dan teknologinya tinggi. Tapi kemakmuran hanya dirasakan masyarakat Israel saja, masyarkat Palestina terus menderita karena tanahnya terus dirampas, tokoh-tokoh dan masyarakatnya dibunuh, penduduknya diusir (jutaan). Israel memberikan kebahagiaan sekaligus membeirkan kesengsaraan.

Kata ghadhab atau marah digunakan dalam ayat ini mengandung makna pula bahwa sifat marah yang ada pada diri Yahudi (non Islam) ini digunakan untuk merendahkan Islam. Misalnya para orientalis dengan ‘daya marahnya’ mengkaji Al-Qur’an, Hadits, bahasa Arab, sejarah Islam, tapi bukan untuk menjayakan Islam, tapi untuk merendahkan Islam. Mereka ingin mengatakan apaan itu orang-orang Islam, mereka bodoh-bodoh. Nih kita Yahudi (atau Nasrani) pintar-pintar menguasai berbagai bahasa, menguasai literatur Islam, menguasai banyak literatur lainnya. Mereka dhinggapi sifat Iblis, sombong. Sifat yang sangat membahayakan bagi kehidupan manusia.

Waladhdhaalliin. Bukan jalan yang sesat. Ya kaum Nasrrani (atau agama di luar Nasrani) adalah agama yang sesat. Bagaimana mungkin Tuhan dikatakan tiga? Hancur dunia ini kalau tuhan lebih dari satu. Begitu juga agama-agama selain Islam yang mengambarkan Tuhan dengan patung, Tuhan dengan gambaran dewa-dewa yang banyak jumlah. Konsep Ketuhanan selain Islam, adalah konsep yang tidak jelas dan tidak punya landasan yang kokoh. Bagaimana mungkin seorang yang ahli agama tidak boleh menikah (pendeta Katolik)?

Padahal logikanya kalau seseorang ilmunya makin tinggi, agamanya bagus, ia pasti kan akan bisa membimbing keluarganya dengan bagus. Logikanya orang makin tinggi ilmu dan agamanya didorong untuk menikah lebih dari satu istri. Karena ia akan bisa mendidik istri-istri dan anak-anaknya dengan baik nantinya. Memang sesatlah Nasrani dan agama-agama yang mirip dengannya. Bagaimana patung yang tidak punya nyawa disembah. Bagaimana manusia (Nabi Isa) disembah,

Maka the end of history bukanlah demokrasi liberal. Akhir sejarah manusia adalah teodemokrasi. Gabungan antara teokrasi dan demokrasi. Akhir sejarah manusia adalah manusia menemukan pedoman yang sejati. Kitab suci yang otentik, Al-Qur’an.

Akhir sejarah manusia, manusia menemukan teladan hidup dalam mengarungi kehidupan yang penuh misteri ini. Yaitu manusia terbaik dalam sejarah kehidupan manusia. Nabi Muhammad Saw. Amiin. []

Nuim Hidayat, Direktur Forum Studi Sosial Politik

Laman sebelumnya 1 2

Artikel Terkait

Back to top button