NUIM HIDAYAT

Akhir Sejarah Manusia

Banyak cendekiawan atau ulama keliru memprediksi akhir dunia dengan tragedi. Dengan perang. Dengan bom nuklir. Dengan perang besar antar agama. Akhir dunia kalau kita renungkan Al-Qur’an adalah kasih sayang. Rasulullah saw juga menyatakan bahwa akhir dunia adalah ketika Islam masuk di tiap-tiap rumah dunia.

Akhir dunia adalah Al Fatihah. Maaliki yaumiddin. Yaitu ketika ketika Allah ‘memperbaiki’ dunia ini dengan yaumiddin (tegaknya agama/Islam). Tegaknya Al-Qur’an. Tegaknya wahyu dari Allah untuk diterapkan di muka bumi.

Al Fatihah dimulai dengan kasih sayang Tuhan Allah SWT. Bismillahirrahmanirrahim. Ketika manusia saling berkasih sayang di muka bumi –sadar bahwa perang itu merugikan semuanya, sadar bahwa senjata militer itu merugikan semuanya, sadar bahwa sistem militer itu sistem ‘perbudakan’- maka manusia kemudian mengucapkan syukur alhamdulillah.

Alhamdulillahirabbil aalamiin. Segala puji milik Allah SWT. Tuhanlah yang menyatukan hati-hati kita, manusia. Hati manusia tidak bisa disatukan dengan uang atau materi. Tapi ia disatukan oleh cahaya ilmu yang diberikan Allah SWT.

Ayat berikutnya Yang Maha Pengasih dan Penyayang. Arrahmanirrahim. Diulang kembali rasa kasih sayang Allah SWT kepada manusia. Kasih sayang di dunia dan setelah dunia (akhirat). Banyak ulama menyatakan bahwa ar rahman adalah kasih sayang Allah di dunia yang tidak pandang bulu. Baik Muslim atau non Muslim semua dikasihi. Semua diberikan kehidupan dan kenikmatan di dunia ini. Tapi ar rahim adalah kasih sayang Allah khusus untuk kaum Muslim di akhirat nanti. Kaum Muslim yang mengikuti jejak para Nabinya, khususnya Nabi Muhammad saw. Kaum Muslim yang mengikuti tuntunann hidup berdasarkan risalah cinta dari Allah, yaitu Al-Qur’an. Kita adalah umat Nabi Muhammad dan akan ikutt barisaknnya insya Allah di surga dengan beliau.

Maaliki yaumiddin, akan membuktikan nilai-nilai Islam atau Al-Qur’an itu sesuai dengan fitrah manusia. Nilai-nilai Al-Qur’an itu membawa kesejukan bagi manusia. Nilai-nilai Al-Qur’an itu menyentuh relung hati terdalam manusia. Allah Tuhan sang Pencipta manusia, tahu kebutuhan manusia di dunia ini. Mereka yang merenungkan makna-maka Al-Qur’an akan memahami bagaimana Al-Qur’an ini begitu menakjubkan dalam mengatasi problematika manusia.

Al-Qur’an mengatasi masalah tanpa masalah. Al-Qur’an adalah puncak ilmu pengetahuan. Al-Qur’an adalah puncak kebijakan (wisdom). Al-Qur’an adalah puncak kebaikan. Al-Qur’an adalah puncak pemikiran manusia. Al-Qur’an adalah puncak ‘jiwa bahagia manusia’. Rasulullah menyatakan bahwa mereka yang benar-benar mengkaji Al-Qur’an maka ‘tidak akan pernah kenyang’ Selalu ada ilmu baru, selalu ada cahaya baru yang dipancarkan kata atau kalimat Al-Qur’an.

Iyyakana’budu waiyyaka nasta’in. Hanya kepadaMu kami menyembah dan hanya kepadaMu kami memohon pertolongan. Maknanya setelah risalah Islam ini tegak dimuka bumi, maka kita harus makin meningkatkan ibadah kita. Baik kualitas maupun kuantitasnya. Kita bersyukur pada Allah yang telah memberikan petunjuk kepada manusia di muka bumi ini untuk berpegang teguh pada Al-Qur’an.

Ini seperti yang dilakukan Rasulullah terus merutinkan tahajudnya, padahal Allah telah menjamin ampunan kepada dosa beliau. Dengan kualitas ibadah kita yang meningkat, insya Allah Allah akan memberikan pertolongan kepada kita, apapun permasalahan kita. Karena masalah manusia seringkali tidak bisa diatasi manusia lain. tapi dengan bantuan Yang Maha Pencipta insya Allah problematikan manusia bisa diatasi.

Ihdinashshirathal mustaqim. Tunjukkanlah kami ke jalan yang benar/lurus. Dalam kehidupan ini kita selalu mengalami masalah. Beberapa jam ke depan atau besok hari kita nggak tahu apa masalah yang akan kita hadapi. Kita butuh pertolongann Yang Maha Kuasa, Yang Maha Pengasih sehingga langkah-langkah ke depan yang kita lakukan benar. Langkah yang kita lakukan membawa kebahagiaan bagi manusia lain dan diri kita sendiri.

Shirathalladziina an’amta alaihim ghairil maghdhubi alaihim waladhdhaaliin. Yaitu jalan yang Engkau beri kenikmatan. Jalan yang Engkau beri kebahagiaan. Inilah salah satu keistimewaan pilihan kata dalam Al-Qur’an. Menggunakan kata an’amta bukan aslamta. Maknanya nilai-nilai Al-Qur’an kalau kita jalannkan akan memberikan kebahagiaan pada kehidupan kita. Pada hati kita, pada otak kita, pada tubuh kita dan pada keseluruhan badan kita. Kebahagiaan hari ini dan hari esok. Kebahagiaan alam dunia dan alam setelah dunia.

Ghairil maghdhubi. Bukan jalan yang Allah murkai. Para ulama menyatakann bahwa jalan yang dimurkai adalah jalan Yahudi. Kenapa Yahudi dimurkai, padahal Yahudi banyak yang pintar dan banyak dari mereka yang ingin perdamaian di dunia ini?

1 2Laman berikutnya

Artikel Terkait

Back to top button