#Bebaskan PalestinaINTERNASIONAL

Aksi Bela Palestina, Aktivis di Washington Kutuk Kejahatan Israel

Washington (SI Online) – Sejumlah aktivis menggelar aksi demonstrasi di ibukota Amerika, Washington sebagai bentuk solidaritas dengan rakyat Palestina dan mengutuk kejahatan pendudukan Israel.

Dilansir Pusat Informasi Palestina, Ahad (23/10/2022), demonstrasi tersebut dilakukan di depan monumen Washington atas undangan koalisi Maryland for Palestine, sebuah komunitas yang mengikutsertakan institusi Palestina dan Amerika dalam solidaritas di kota Maryland dekat Washington DC.

Para peserta demonstran mengibarkan bendera Palestina, meneriakkan slogan-slogan mengutuk kejahatan tentara pendudukan dan pemukim terhadap rakyat Palestina. Mereka juga meminta pemerintah AS untuk berhenti mendukung pemerintah pendudukan yang membunuh warga sipil.

Pada saat yang sama, normalisasi dengan Israel juga terus mendapatkan tentangan dari berbagai pihak. Sebuah Organisasi Inisiatif Nasional Bahrain Anti Normalisasi pada Sabtu, meminta pemerintah negara itu untuk membatalkan perjanjian normalisasi dengan pendudukan Israel.

Dalam sebuah pernyataannya, Inisiatif Bahrain tersebut meminta pemerintah negara itu untuk mengusir duta besar Zionis dari ibu kota Bahrain, Manama.

Inisiatif Baharin menegaskan “Sangat disayangkan bahwa pemerintah Bahrain terus melakukan normalisasi dalam segala bentuknya,” merujuk pada partisipasi baru Menteri Kota dan Pertanian Bahrain dalam konferensi yang diadakan oleh pendudukan pada 18 Oktober.

Inisiatif Bahrain tersebut mengutuk kejahatan dan serangan brutal terhadap hak Palestina dan Masjid Al-Aqsha; kejahatan pembunuhan dan pembunuhan berdarah dingin di jalanan; menghancurkan rumah dan kejahatan lainnya.”

Inisiatif mengisyaratkan bahwa entitas Zionis kriminal diuntungkan dari normalisasi dengan negara-negara Arab untuk menutupi kejahatan kejinya, dan itu berfungsi sebagai lampu hijau untuk melanjutkannya. Pembenaran sejumlah pihak bahwa normalisasi akan menguntungan kepentingan Palestina dan Bahrain hanyalah klaim palsu yang sudah terbukti.

sumber: infopalestina

Artikel Terkait

Back to top button