FILANTROPI

Aksi Wakaf Fest 2020: Wakaf untuk Kesejahteraan Kaum Muslimin

Jakarta (SI Online) – Baitul Wakaf, lembaga wakaf di bawah Ormas Islam Hidayatullah, menggelar Webinar bertema “Momentum Inbonesia Bangkit”, Kamis 24 September 2020. Kegiatan ini merupakan rangkaian pembuka dari Aksi Wakaf Fest 2020 yang digelar 24-26 September 2020.

Hadir sebagai narasumber antara lain Anggota Badan Wakaf Indonesia (BWI) Hendri Tanjung, Coach Dr. Fahmi dan Pengurus DPP Hidayatullah Asih Subagyo. Webinar dibuka oleh Ketua Umum DPP Hidayatullah, Ustaz Dr. Nasirul Haq, MA.

Dalam sambutannya, Ustaz Nasirul mengatakan, Ormas Hidayatullah yang dipimpinnya saat ini telah ada di 34 provinsi di Indonesia, 370 kabupaten/kota dan memiliki sekitar 580 pesantren. Sebagian amal usaha Hidayatullah, kata Ustaz Nasirul, berasal dari wakaf. Hasil wakaf itu pun sudah dirasakan manfaatnya.

“Untuk pendidikan dan dakwah sudah bisa dirasakan hasilnya, dan dikelola maksimal,” ungkap Nasirul.

Menurut Nasirul, potensi wakaf di Indonesia sangatlah besar. Karena itu wakaf harus terus dikembangkan agar dapat memberi manfaat lebih besar bukan hanya bagi umat Islam tetapi juga bagi masyarakat dan bangsa Indonesia.

“Terutama wakaf produktif, harus terus disosialisasikan, masyarakat harus terus diedukasi,” kata dia.

Ketua Pembina Baitul Wakaf ini menceritakan, pada masa Rasulullah Saw para sahabat berlomba untuk berwakaf. Sebutlah Umar bin Khattab yang mewakafkan tanah di Khaibar. Demikian pula dengan Utsman bin Affan yang wakafnya bahkan terus bermanfaat hingga hari ini.

“Wakaf bila dioptimalkan akan bisa jadi solusi bukan hanya bagi kaum muslimin tetapi juga masyarakat umum,” kata dia.

Ketua Umum DPP Hidayatullah, Dr. Nasirul Haq, MA.

Pengurus DPP Hidayatullah yang juga Pembina Baitul Wakaf, Ustaz Asih Subagyo menambahkan, Hidayatullah saat ini telah mengelola tanah wakaf seluas tiga ribu hektare di seluruh Indonesia. “30 juta meter persegi wakaf tanah yang dikelola Hidayatullah,” kata dia.

Terkait dengan gerakan wakaf di Indonesia, Anggota Badan Wakaf Indonesia (BWI) Hendri Tanjung mengatakan, BWI telah menginisiasi Gerakan Wakaf Indonesia dan telah diresmikan Wakil Presiden KH Ma’ruf Amin pada Senin, 14 September 2020 lalu.

Hendri menyebutkan, Gerakan Wakaf Indonesia terdiri atas Wakaf Peduli Indonesia (Kalisa) dan Wakaf Membangun Negeri (Akbari).

“Kalisa dibuat dengan tujuan membantu korban Covid-19 baik dari sisi kesehatan, maupun dari sisi ekonomi,” kata dia.

Program Kalisa, lanjut Hendri, ada tiga, yakni Lanjutkan Hidup Mereka”, “Ventilator untuk RS Daerah” dan “Peduli Ulama”.

Lanjutkan Hidup mereka adalah program wakaf uang yang hasil wakafnya ditujukan untuk membantu orangtua mahasiswa yang terdampak ekonominya akibat covid-19. Ventilator RS Daerah adalah program wakaf uang yang hasilnya akan dibelikan ventilator untuk diberikan ke seluruh RS daerah di seluruh Indonesia. Sedangkan program Peduli Ulama adalah program wakaf uang yang hasilnya akan diberikan kepada ulama/muballigh yang tidak punya penghasilan tetap/bulanan yang terdampak ekonominya akibat covid ini.

“Sedangkan Akbari dibuat dengan tujuan membangun infrastruktur di bidang kesehatan, pendidikan dan sosial kemasyarakatan,” kata Wakil Direktur Pascasarjana UIKA Bogor ini.

Hendri mengatakan, Akbari merupakan perpaduan wakaf uang dengan wakaf harta tidak bergerak. Bedanya dengan Kalisa, kalau Kalisa untuk sosial kemasyarakatan, maka Akbari untuk hal yang produktif.

“Dengan Akbari ini sudah berdiri RS Mata Achmad Wardi di Serang,” kata Hendri.

red: shodiq ramadhan

Artikel Terkait

Back to top button