Akui Aniaya Kace Penista Islam, Jenderal Napoleon Bonaparte: Alhamdulillah, Saya Muslim
“Saya sangat menyayangkan bahwa sampai saat ini, pemerintah belum juga menghapus semua konten di media yang telah dibuat dan dipublikasikan oleh manusia-manusia tak beradab itu,” kata Napoleon.
Melalui surat terbuka itu, Napoleon mengaku siap bertanggung jawab dan menerima semua risiko dari aksinya terhadap Kace.
“Saya akan mempertanggung-jawabkan semua tindakan saya terhadap Kace. Apapaun risikonya,” kata Napoleon,
Sebelumnya, Mabes Polri membenarkan kabar tentang penganiyaan yang didapat tersangka Kace di rumah tahanan Bareskrim Polri.
Kepala Bareskrim Komisaris Jenderal (Komjen) Agus Andrianto mengatakan, pelaku penganiyaan terhadap tersangka penistaan agama Islam itu, adalah Irjen Pol. Napoleon Bonaparte. “Sudah tahu bertanya pula,” kata Agus saat dikonfirmasi, Sabtu (18/09).
Agus tak menjelaskan lengkap soal bentuk penganiyaan yang dilakukan oleh mantan Kepala Divisi Hubungan Internasional (Kadiv Hubinter) Mabes Polri terhadap si terduga penista agama Islam tersebut. Akan tetapi, Komjen Agus memastikan, kasus tersebut terjadi di rumah tahanan (rutan) Bareskrim Mabes Polri, Trunojoyo. “Sudah proses sidik,” ujar Agus.
Kace, sampai saat ini masih mendekam di dalam tahanan. Ia ditetapkan tersangka penistaan agama Islam. Kepolisian menangkapnya pada 24 Agustus 2021 di Bali. Dia diburu kepolisian, lantaran aduan masyarakat Islam, atas kontennya melalui Youtube, yang menghina Islam, dan Rasul Muhammad Saw.
Sedangkan Jenderal Napoleon adalah terpidana empat tahun penjara atas kasus suap penghapusan red notice Djoko Tjandra. Sejak divonis bersalah oleh Pengadilan Negeri Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) pada awal Maret 2021 lalu ia tetap ditahan di sel Rutan Bareskrim Polri.
red: farah abdillah