Al-Qur’an dan Kita
“Allah telah menurunkan perkataan yang paling baik (yaitu) Al-Qur’an yang serupa (mutu ayat-ayatnya) lagi berulang-ulang. Gemetar karenanya kulit orang-orang yang takut kepada Tuhannya, kemudian menjadi tenang kulit dan hati mereka di waktu mengingat Allah. Itulah petunjuk Allah, dengan kitab itu Dia menunjuki siapa yang dikehendaki-Nya. Dan barangsiapa yang disesatkan Allah, niscaya tak ada baginya seorang pemimpinpun.” (Az Zumar 23)
Keempat: Setelah kita beriman bahwa Al-Qur’an adalah satu-satunya penyelamat, maka kita wajib mengamalkan hukum-hukumnya. Hukum-hukum Al-Qur’anul Karim menurut yang saya (Hasan al Bana) ketahui, terbagi menjadi dua:
a. Hukum-hukum individu yang berkaitan dengan masing-masing orang, seperti : shalat, puasa, zakat, haji, taubat, serta akhlak, yang meliputi kejujuran, menepati janji, kesaksian, dan amanat. Ini semua wahai saudaraku, merupakan hokum-hukum yang berhubungan dengan manusia secara umum. Setiap orang dapat melaksanakannya sendiri. Ketika anda membaca Al-Qur’an, anda harus mematuhi hukum-hukum dan batasan-batasannya. Barangsiapa yang belum pernah shalat, kemudian membaca firman Allah SWT “dan dirikanlah shalat” (QS. An Nuur: 56), maka ia harus melaksanakan shalat. Dan ketika membaca “dan janganlah kamu mengurangi takaran dan timbangan manusia.” (al A`raf 85), maka anda harus memenuhi hak setiap orang. Seharusnya anda tidak perlu menunggu orang lain untuk melaksanakan hal-hal (seperti) ini.
b. Kedua adalah hukum-hukum yang berkaitan dengan masyarakat atau hukum-hukum yang berkaitan dengan penguasa. Ini semua merupakan kewajiban negara, misalnya menegakkan hudud (sanksi dalam hukum Islam), jihad dan masalah-masalah yang merupakan tugas negara dalam Islam. Negara wajib melaksanakannya. Jika negara tidak melaksanakannya, ia bertanggungjawab dihadapan Allah SWT. Kewajiban rakyat dalam keadaan demikian adalah menuntut pelaksanaannya. Sesungguhnya Islam tidak membebaskan umat dari tanggungjawab.
Walhasil Al-Qur’an adalah kitab cinta yang diberikan Allah kepada manusia. Dan akan bahagia mereka yang mencintai Al-Qur’an. Yang mencintai ayat-ayat yang diturunkan dari ‘Yang Maha Rahman dan Rahim.’ Cinta yang tidak akan menimbulkan keresahan atau kekecewaan, seperti cinta laki-laki dan perempuan. Wallahu alimun hakim. []
Nuim Hidayat, Ketua Dewan Da’wah Islamiyah Depok (2012-2021).