Amal yang Ahsan
Allah, tak ada Pencipta selain diriNya. Dia menciptakan makhluk-makhlukNya dengan sebaik-baik ciptaan sesuai dengan ilmuNya. Pun penciptaan manusia tak ada yang percuma dan sia-sia, baik dalam bentuk fisik maupun jiwanya. Semua tertakar dengan sempurna.
Kesempurnaan ciptaan selaras dengan kesempurnaan aturan yang Allah berikan pada setiap makhlukNya. Aturan Allah (syari’at) inilah yang menjadi standar perbuatan manusia, bukan pada kualitas fisik dan kuantitas hartanya. Tergantung manusia sendiri yang akan memilih beramal shalih atau bermaksiat. Bagi yang beramal shalih balasannya adalah rahmat dan syurgaNya.
Sebaliknya bagi yang bermaksiat balasannya adalah murka dan nerakaNya. Berdasarkan standar tersebut, akan dapat diketahui manusia yang paling baik (ahsan) amalnya. Sesuai dengan firmanNya:
الَّذِي خَلَقَ الْمَوْتَ وَالْحَيَاةَ لِيَبْلُوَكُمْ أَيُّكُمْ أَحْسَنُ عَمَلًا ۚ وَهُوَ الْعَزِيزُ الْغَفُورُ
“Yang menjadikan mati dan hidup, supaya Dia menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. Dan Dia Maha Perkasa lagi Maha Pengampun.” (QS. Al Mulk ayat 2).
Bagaimana Menggapai Amal yang Ahsan?
Amal yang ahsan maksudnya adalah amal yang diterima di sisi Allah. Setiap muslim haruslah menjadikan setiap amalnya ahsan. Apalah arti beramal jika tertolak di sisi Allah. Karena kepastian tanpa keraguan, setiap manusia akan menghadapNya untuk mempertanggungjawabkan amal-amal yang dilakukan di dunia.
Menurut Imam Fudhail bin Iyadh, amal yang ahsan haruslah memenuhi dua syarat, yaitu ikhlas dan sesuai tuntunan Rasul. Jika belum memenuhi kedua syarat tersebut atau hanya satu syarat yang terpenuhi, belum terkategori pada amal yang ahsan. Maka menjadi amal yang sia-sia.
Ikhlas maksudnya mengerjakan amal tertuju hanya pada Allah dan mengharap balasan hanya dariNya. Allah SWT berfirman:
وَمَاۤ اُمِرُوۡۤا اِلَّا لِيَعۡبُدُوا اللّٰهَ مُخۡلِصِيۡنَ لَـهُ الدِّيۡنَ
Padahal mereka hanya diperintah menyembah Allah dengan ikhlas menaati-Nya semata-mata karena (menjalankan) agama. (QS. Al Bayyinah ayat 5).
اِنَّآ اَنْزَلْنَآ اِلَيْكَ الْكِتٰبَ بِالْحَقِّ فَاعْبُدِ اللّٰهَ مُخْلِصًا لَّهُ الدِّيْنَۗ
Sesungguhnya Kami menurunkan Kitab (Al-Qur’an) kepadamu (Muhammad) dengan (membawa) kebenaran. Maka sembahlah Allah dengan tulus ikhlas beragama kepada-Nya. (QS. Az Zumar ayat 2)