FOKUS MUSLIMAH

Anak Penjarakan Ibu, Guncang Ketahanan Keluarga

Membentuk ketahanan keluarga dalam lingkup keluarga saja ternyata tidak cukup. Butuh peran masyarakat di dalamnya. Masyarakat yang dibangun dengan pondasi takwa, akan menumbuhsuburkan aktivitas amar makruf nahi mungkar di dalamnya. Aktivitas ini tidak hanya menjadi perisai bagi seluruh anggota masyarakat. Namun juga mewujudkan sikap kepedulian dan penjagaan di antara anggota masyarakat.

Terakhir, benteng ketahanan keluarga ini akan semakin kokoh dengan adanya peran negara. Kewajiban negara tidak hanya menjamin kebutuhan pokok bagi rakyat. Namun juga menjadi soko guru ketahanan keluarga. Negara sadar benar bahwa keluarga menjadi pondasi bagi sebuah peradaban. Dari keluarga, lahir ibu hebat dan generasi gemilang. Alhasil, sistem pendidikan sebagai aspek vital akan didesain untuk melahirkan calon pemimpin dan juga ibu generasi.

Negara akan mendesain kurikulum pendidikannya untuk mencetak generasi yang beriman dan bertakwa. Generasi berkepribadian Islam, yang menjadikan Islam sebagai tolok ukur pola pikir dan pola sikapnya. Generasi beradab dan berakhlak mulia sesuai yang dicontohkan Nabi Saw. Yang menjadikan rida Allah SWT. sebagai puncak cita-citanya. Alhasil penghormatan anak terhadap orang tua, terutama ibunya pun menjadi prioritas tertinggi.

Sistem pendidikan ini juga dirancang untuk melahirkan generasi yang menjalani kehidupannya sesuai fitrah. Misal, menyiapkan perempuan agar siap menjadi ibu, pengatur rumah tangga dan pendidik anak-anaknya. Serta menyiapkan laki-laki agar siap menjadi imam, memimpin keluarga, bertanggung jawab mencari nafkah, hingga menjadi pemimpin di tengah masyarakat.

Guncangan ekonomi keluarga pun tidak akan terjadi, sebab negara menjamin terpenuhinya kebutuhan pokok keluarga. Termasuk jaminan dalam aspek keamanan, pendidikan dan kesehatan. Alhasil, setiap anggota keluarga pun tidak terbebani dengan segunung problematika yang mengoyak kewarasannya.

Jelas, negara memiliki peran besar sebagai soko guru ketahanan keluarga. Karena negara mengambil peran besar dalam mengatur dan menentukan kebijakan. Baik dalam upaya preventif maupun kuratif untuk mengatasi problematika umat. Tak terkecuali problematika yang membelenggu keluarga.

Negara yang kokoh dan mengokohkan bangunan keluarga ini. Tentunya negara yang memiliki ideologi yang kuat dan berdaulat. Negara sehat sebab tak terinfeksi racun kapitalisme-sekularisme yang merusak. Negara ini niscaya dapat terwujud jika Islam diterapkan secara kafah dalam institusi khilafah. Insyaallah. Wallahu’alam bishshawab.

Jannatu Naflah
Praktisi Pendidikan dan Ibu Generasi Hebat

Laman sebelumnya 1 2

Artikel Terkait

Back to top button