Anies dan Aras Publik
Justru, tidak seperti sebaliknya di kedua pasang sebelah malah berkampanye dengan mulai menebar ancaman-ancaman kepada media dengan akan mencatat siapa-siapa dengan pesan dan kesan seolah mereka tak bisa diatur seenaknya oleh media.
Membungkam banyak aktivis HAM salah satunya Haris Azhar dan Fathia Mauludiyanti; memenjarakan Gus Nur dan Bambang Tri; menghalangi kebebasan pers yang dilakukan oleh Aiman; teror ke acara Narasi Najwa Shihab meretasnya dengan ancaman sebaiknya diam atau akan mati.
Dan ini yang paling bahaya dalam konteks membentuk opini dan persepsi dengan terus-menerus menciptakan dan mencetak dengan melakukan pembohongan dan kebohongan publik, yaitu terkait hasil-hasil survei elektabilitas keterpilihan Prabowo Gibran maupun Ganjar-Mahfud selalu mendapatkan rating tinggi yang direkayasa oleh lembaga-lembaga survei yang sesungguhnya lembaga survei itu pesanan dan bayaran.
Satu lagi yang paling parah yang justru disampaikan oleh pejabat seorang menteri dalam negeri yang notabene eks-Kapolri atas pernyataan kemungkinan Anies bisa saja dibunuh dalam masa kampanye ini.
Ntahlah, apa maksud dari pernyataan di balik kata bersayap ini. Apakah ada udang di balik batu? Sebagai peringatan saat tengah begitu antusiasisme masyarakat menyambut Anies dengan sangat luar biasa di masa-masa akhir kampanye ini?
Yang jelas, Anies yang begitu brilian dan elegan dalam penyampaian aras bersentuhan dengan kampanye ini ke publik telah memikat dan merebut hati rakyat. Yang tak bisa dipungkiri juga memang berkeinginan adanya perubahan signifikan dan radikal terhadap kondisi negeri yang di segala sendi telah dirusak oleh rezim sontoloyo, badut dan boneka itu.
Dan itulah pula yang akan menghantarkan Anies mencapai keberhasilan untuk memenangkan kontestasi di Pilpres 2024 itu.
Juga seperti sudah ada sinyal dan tanda-tandanya boleh jadi kemenangan AMIN itu akan dicapai dalam satu putaran saja. Wallahu a’lam Bishawab. []
Mustikasari-Bekasi, 1 Januari 2024
Dairy Sudarman, Pemerhati politik dan kebangsaan.
