#Anies Capres 2024RESONANSI

Anies dan Aras Publik

Dan berbebet, bisa berkinerja dan berkeahlian karena berkeilmuanfan berpengalaman, dapat dipercaya amanah dan sidik berkekujuran dan fathonah berkesetiaan dapat dipertanggungjawabkan.

Dan itulah yang diperagakan dan dipertontonkan oleh Anies selama 75 hari kampanye melakukan aras persentuhannya ke publik.

Seraya menghenyak dan menghentakkan gelombang perubahan yang di-ghirah-kan dan didambakan. Anies tergerakkan, karena gerakan rakyatlah yang menggerakkan gelombang perubahan itu. Anies terjunjung dan dijunjung karena rakyat menjunjung perubahan itu.

Anies menjadi pusat asa, keinginan yang didamba, dan keyakinan atas aras perubahan itu senantiasa menjadi concentia religiusitas pendukungnya untuk dikembalikan, diserahkan dan digantungkan kepada pemilik kekuasaan maha tinggi, Tuhan Yang Maha Kuasa. Sebagaimana adagium Suara Rakyat Suara Tuhan, Vox Populi Vox Dei.

Maka, ketika di acara debat perdana calon Presiden diselenggarakan oleh KPU di JCC mengusung tema HAM, Penagakkan Hukum dan Demokrasi Anies melesat dan melesak tak terbendung:

Satu pernyataan sangat penting Anies atas premis etika adalah sumber dan induk hukum telah menghentakkan MK dan MKMK atas penyelewengan dan penyimpangannya keputusan terhadap hukum formil sendiri menetapkan Gibran Rakabuming Raka sebagai wapres Prabowo.

Juga gaung dan kiprah untuk menaburkan dan menyemaikan kesuburan demokrasi kembali —setelah selama ini sangat tandus dan kering kerontang terasakan — bak dengan mencurahkan air bah besar bisa menggusur, merubuhkan dan merobohkan:

Kekuasaan rezim otoriter; menyingkirkan ketiadaan kebebasan berpendapat dan kritik; perlakuan intimidasi, persekusi, dan diskriminasi hukum tumpul ke atas tajam ke bawah.

Terhempaskan dalam satu konsensus besar politik the best statement, Wakanda No More, Indonesia Forever.

Semenjak itu Anies semakin deras mengayuh dan melaju menyampaikan aspirasi, keterbukaan dan kebebasan demokrasi itu di ruang publik dengan menyelenggarakan kampanye-kampanyenya yang inspiratif dan kolaboratif:

Seperti acara “Jemput Bola” di dan dengan kalangan masyarakat kecil para buruh, tani dan nelayan, serta blusukan mengunjungi ke pedagang di pasar-pasar guna menangkap apa aspirasi dan keluhan mereka itu.

Juga melalui acara “Desak Anies” adalah betapa Anies telah menciptakan ruang demokrasi baru dalam kampanye yang terbuka dan transparan yang justru disediakan untuk para kalangan kritikus tajam aspiratif, yaitu dari kalangan mahasiswa dan akademisi kampus; asosiasi para pengusaha profesional di bidang bisnis; ormas-ormas politik dan non politik yang tengah berjuang bersama memperbaiki kondisi negeri juga; dsb.

Laman sebelumnya 1 2 3Laman berikutnya

Artikel Terkait

Back to top button