Anies: Realitas Politik ‘Panas-Adem’
Dari itu semua, rupanya kelompok parpol oligarki itu tak menyadari bahwa mereka yang sudah lolos PT 20% telah dan tetap dipusingkan oleh “politik kepiawaian” Anies yang tingkat elektabilitas semakin hari semakin moncer.
Bukti fakta yang sudah menjadi korban, adalah PDIP yang sendirian pun sudah memenuhi kuota 20%, malah semakin teralienasi. Baik partainya, maupun sang calon Presidennya.
Ironisnya, meski dengan fakta “de jure” mereka sudah memenuhi kuota PT 20% itu menjadi berdampak semakin tingginya suhu “panas” di luar setelah melihat realitas kompetisi politiknya di antara mereka.
Ternyata, juga berakibat menyebabkan “panas dalam” di dalam struktur internal partai mereka.
PT 20% seolah hanya “memberi angin” sekedar mengobati kegerahan dan itu berlaku di kalangan elit partai di DPP. Tapi di akar rumput di DPD dan DPC sesungguhnya berada di kondisi lain yang boleh jadi memberikan dukungannya kepada Anies.
Secara “de facto” buktinya adanya komunitas dan kelompok pemuda dan kaum pejuang muda di internal partai Golkar yang sudah mendeklarasikan dukungannya kepada Anies. PKB, seolah menjadi biang “penggembos” khususnya komunitas Gusdurian yang semenjak lama sudah menjadi “duri dalam daging” pasti akan merapat ke Anies.
Juga, dalam hierarki kepemimpinan PAN hanya di tingkat elit partainya yang sudah lama terpecah, sebagian pengikut kepemimpinan yang berlawanan itu sudah “lari” ke partai Ummat yang dipimpin Amien Rais pasti akan merapat ke Anies.
Juga Ormas Muhammadiyah, yang terlintas semenjak beberapa dekade dulu tidak pernah berpolitik, tetapi pengikutnya secara politik personal bernaung di PAN, dipastikan akan hijrah berpindah mendukung Anies.
Terlebih, PPP secara lebih terbuka malah banyak DPD dan DPC di daerah-daerahnya banyak yang secara aklamasi sudah berkehendak mendukung Anies. Adanya komunitas NU Garis lurus, akan sebagai pembagi dari NU untuk hijrah suara mendukung Anies.
Apalagi, di partai Gerindra semenjak PS bergabung ke kabinet Jokowi, eksodus besar-besaran pengikutnya sudah terjadi terang-terangan mendukung Anies.
Dan yang akan lebih luar biasa lagi, bahkan efeknya bakal membuncah mengakibatkan “panas luar” dan “panas dalam” secara bersamaan, adalah terus bermunculannya komunitas relawan politik nyaris di seluruh pelosok Nusantara.