OPINI

Anwar Ibrahim Merobohkan ‘Pohon Beringin Angker’

Anwar membayangkan rakyat miskin akan digunakan dan dibayar oleh hantu-hantu ini untuk melawan demi mempertahankan monopoli dominasi dan penguasaan mereka terhadap status quo ekonomi negara selama ini.

Naratif yang dibangun oleh musuh politik untuk menghalang Anwar merobohkan pohon angker ini adalah sama saja.

Yaitu propaganda politik indentiti Islam dan Melayu dengan mengembangkan mitos, khurafat dan tahayul hantu raya yang tidak pernah teruji dari segi data dan fakta selama ini. Ini karena semua orang telah menyaksikan ketika lawan politik menjadi pemerintah dulu.

Padahal prinsip Anwar Ibrahim jelas adalah supaya kekayaan tidak berlegar di kalangan orang kaya tertentu saja sampai kiamat.

Maka langkah yang dilakukan oleh Anwar adalah melaksanakan pidato Abu Bakar sewaktu mula-mula dilantik menjadi Khalifah yaitu, orang kuat menjadi lemah karena akan diambil dari mereka berupa pajak, monopoli dan sebagainya. Sementara orang yang lemah akan dikuatkan kerana akan diberikan kepada mereka hak-hak mereka berupa keadilan dan kesamaan hak di hadapan hukum dan undang-undang.

Di Indonesia terlalu banyak pokok angker ini seperti isu transaksi 300 T, monopoli dan dominasi ekonomi, mega korupsi dan salah guna kuasa lainnya.

Semua itu hanya akan mampu dirobohkan oleh seorang pemimpin berkualitas cerdas sekelas Dr Anies Baswedan bukan oleh pemimpin karbitan yang dibesarkan oleh pencitraan media atau karena dia anak mantan orang besar atau dari pemimpin yang menjual nama institusi besar.

Pemimpin yang hebat karena dirinya terbukti hebat secara akademik dan profesi bukan karena dihebat-hebatkan oleh media, keturunannya atau institusinya. Inilah yang akan membawa perubahan ke arah kemakmuran bersama di Indonesia yang harus diperjuangkan kemenangannya pada pemilu akan datang.[]

Afriadi Sanusi, Ph.D., Doktor bidang politik Islam Universiti Malaya Kuala Lumpur, Malaysia.

Laman sebelumnya 1 2

Artikel Terkait

Back to top button