INTERNASIONAL

AS Kutuk Provokasi Militer China Dekat Taiwan

Washington (SI Online) – Amerika Serikat telah mengutuk serangan terbesar China ke zona pertahanan udara Taiwan, yang digambarkannya sebagai aktivitas militer “provokatif” dan “mengganggu stabilitas”.

Dilansir Aljazeera, Ahad (3/10), Juru bicara Departemen Luar Negeri AS Ned Price meminta Beijing untuk menghentikan tekanan dan paksaan militer, diplomatik, dan ekonominya terhadap Taiwan.

“Amerika Serikat sangat prihatin dengan aktivitas militer provokatif Republik Rakyat China di dekat Taiwan, yang membuat tidak stabil, berisiko salah perhitungan, dan merusak perdamaian dan stabilitas regional,” kata Price dalam sebuah pernyataan.

Baca juga: China Bersumpah Hancurkan Taiwan, AS Siap Pasang Badan

Komentar itu menyusul serangan rekor baru pada hari Sabtu oleh 39 pesawat, sehari setelah Beijing menandai Hari Nasionalnya dengan mendengungkan ‘pulau demokratis’ yang diperintah sendiri dengan 38 pesawat tempur, termasuk pembom H-6 berkemampuan nuklir.

Taiwan mengirim pesawat tempur untuk memperingatkan pesawat China, sementara sistem rudal dikerahkan untuk memantau mereka.

Beijing mengklaim pulau berpenduduk 23 juta jiwa itu sebagai miliknya dan tidak mengesampingkan penggunaan kekuatan untuk mencapai tujuannya.

Perdana Menteri Taiwan Su Tseng-chang mengatakan kepada wartawan pada hari Sabtu, “China telah berperang dan merusak perdamaian regional sambil terlibat dalam banyak tindakan intimidasi. Terbukti bahwa dunia, komunitas internasional, semakin menolak perilaku seperti itu oleh China,” katanya.

Pesawat tempur China menyeberang ke zona identifikasi pertahanan udara Taiwan (ADIZ) hampir setiap hari. suatu negara, dimana zona tersebut pada umumnya terbentang mulai dari wilayah teritorial negara yang bersangkutan hingga mencapai ruang udara di atas laut bebas yang berbatasan dengan negara tersebut.

Penerapan ADIZ oleh suatu negara tidak dimaksudkan untuk memperluas kedaulatan negara pemilik ADIZ tersebut, namun lebih pada kepentingan pertahanan udara bagi negara pemiliknya.

1 2Laman berikutnya

Artikel Terkait

Back to top button