ASN Sederhana Hanya dengan Takwa
Lalu bagaimana pandangan Islam terkait keharusan ASN hidup sederhana? Pejabat (ASN) di zaman khilafah justru sangat bedah jauh dengan ASN di masa sekarang. Pejabat ASN di masa Khilafah telah mencetak para pejabat yang hidup sederhana, taqwa dan amanah, karena segala sesuatunya disandarkan kepada Islam. Dengan ketakwaan yang dimiliki sehingga menghasilkan rasa takut terhadap semua yang mereka miliki, pun merasa bahwa Allah akan meminta pertanggungjawaban atas apa yang dikerjakannya semasa di dunia.
Selain itu Allah memperingati kepada hamba-hambanya untuk tidak boros dan menghambur-hamburkan hartanya sebagaimana firman-Nya yang artinya: “Dan berikanlah kepada keluarga-keluarga yang dekat akan haknya, kepada orang miskin dan orang yang dalam perjalanan dan janganlah kamu menghambur-hamburkan (hartamu) secara boros. Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudara syaitan dan syaitan itu adalah sangat ingkar kepada Tuhannya.” (QS. Al Isra: 26-27)
Umar bin Khattab dikenal dengan kesederhanaannya sebagai pemimpin sekaligus pejabat di masa kekuasaan-Nya. Bahkan beliau kerap mengenakan jubah yang bertambal di dua pundaknya meski beliau terlahir dari keluarga berada dan hidupnya yang serba tercukupi, namun karena ketakwaan beliau yang akhirnya menjadikannya sederhana dan tidak mau menggunakan fasilitas negara yang bukan haknya.
Selain itu beliau juga sering menggunakan harta pribadinya untuk membebaskan hamba sahaya dan para budak di masa Rasulullah. Bahkan beliau hanya mengambil sebagian miliknya dari harta rampasan perang yang telah dibagikan secara adil oleh Rasulullah.
Pejabat sederhana hanya dengan takwa, karena dengan ketakwaan seseorang mampu menghadirkan rasa takut hanya dalam dirinya, sehingga selalu merasa diawasi oleh Allah untuk tidak menggunakan harta secara berlebihan dan memakan harta yang bukan miliknya. Karena ketaatan yang paling tinggi hanya dengan tunduk kepada Allah dan syariat-Nya.
Semoga banyaknya kisah teladan kesederhanaan para pejabat negeri di masa Islam, dapat menjadi contoh bagi pejabat negeri ini. Wallahu ‘alam bishawab. []
Yusriani Rini Lapeo, S.Pd., Pemerhati Sosial dan Anggota Muslimah Media Jakarta.