OPINI

Bahaya Penguasa Pengkhianat

Urusan rakyat yang harusnya diatur dengan baik oleh Negara, menjadi terabaikan karena diisi oleh penguasa dan pejabatnya yang tidak kompeten. Yang tidak tahu bagaimana mengurus Negara. Ditambah lagi, jeratan sistem kapitalis sekuler yang tidak memperhatikan aspek moral dan ketakwaan dalam menjalankan kekuasaan. Hanya materi yang diutamakan. Siapa yang punya modal, dialah yang bisa berkuasa. Sehingga penguasa menjalankan Negara seperti sebuah perusahaan yang tujuannya adalah untuk mendapatkan keuntungan materi semata. Jika tak ada keuntungan, maka tak dilakukan, meski itu untuk kepentingan rakyat. Rakyat harus membayar untuk mendapatkan hak-haknya.

Pendidikan, kesehatan, pangan, papan, listrik, bahan bakar semua tidak ada yang murah apalagi gratis. Padahal itu semua adalah hak seluruh rakyat tanpa memandang golongan. Dan penguasa wajib untuk memenuhinya. Jika ia lalai dan abai, maka tanggungannya tidak hanya di dunia tetapi juga di hari akhir kelak. Dimana tak ada satupun yang lolos dari pengadilanNya.

Tidaklah mati seorang hamba yang Allah minta untuk mengurus rakyat, sementara dia dalam keadaan menipu (mengkhianati) rakyatnya, kecuali Allah mengharamkan surga bagi dirinya. (HR al-Bukhari dan Muslim).

Sungguh mengerikan balasan dari Allah bagi penguasa pengkhianat. Inilah pentingnya penguasa memahami dengan benar untuk apa kekuasaan yang diamanahkan kepadanya. Yaitu melaksanakan kekuasaannya untuk menerapkan hukum Allah secara kaffah di muka bumi ini. Agar tidak sembarangan dalam memimpin dan berkuasa, yang berakibat menyengsarakan umat dan mengundang azab Allah. Wallahu ‘alam bish-showab. []

[Dina Dwi Nurcahyani]

Laman sebelumnya 1 2 3

Artikel Terkait

Back to top button