Bambang Terus Memacul
Sebelumnya kader PDIP lain Masinton Pasaribu pernah menyatakan tiga skenario Jokowi dalam kaitan dengan kursi kepresidenan yaitu menjabat tiga periode, memperpanjang masa jabatan atau mengajukan calon boneka sebagai kepanjangan tangan.
PDIP tentu tidak menyetujui ketiga skenario Jokowi tersebut. Tiga periode maupun perpanjangan masa jabatan adalah inkonstitusional. Rakyat dipastikan akan menentang skenario ini. Jokowi harus berhenti selambat-lambatnya tahun 2024.
Ketiga skenario Jokowi yang ditentang PDIP menunjukkan PDIP memang sedang berseberangan dengan Jokowi.
Megawati sebagai Ketum tidak mampu mengendalikan petugasnya. Atau dapat juga dikatakan bahwa petugasnya sedang membangkang kepada partai yang menugaskannya.
Jika Jokowi secara terang-terangan mendukung dan mengajukan Ganjar “rambut putih” Pranowo sebagai Capres dan mengabaikan kebijakan PDIP yang mendorong Puan Maharani, maka bukan mustahil PDIP dalam waktu dekat akan mengambil langkah memecat Ganjar Pranowo dari keanggotaan PDIP. “Warning” PDIP mengancam kedudukan Jokowi sebagai Presiden.
Kini di samping ada tiga skenario Jokowi maka ada pula tiga skenario Megawati. Adapun skenario Megawati adalah melawan skenario tiga periode dan perpanjangan, memecat Ganjar Pranowo serta “memecat” Jokowi dari kursi Presiden.
Nah, kedatangan Megawati ke penghelatan pernikahan putera Jokowi dengan “hidung ber-anting” adakah sinyal bahwa banteng tengah bersiap untuk mengamuk?
Setelah viral pernyataan Masinton Pasaribu soal tiga skenario Jokowi dan oligarki, maka sikap Bambang Pacul yang terus memacul Ganjar Pranowo nampaknya menjadi bagian dari realisasi skenario Megawati.
Jokowi sebenarnya diujung masa jabatannya ini sedang “berkerut kening” pusing berhadapan dengan kekuatan oposisi dan Megawati.
Jokowi akan “mati” lebih cepat jika kekuatan oposisi ternyata berkoalisi dengan PDIP dan Megawati.
Semua tahu bahwa dalam politik peristiwa itu dapat terjadi tanpa kalkulasi karena hukum kepastian politik adalah ketidakpastian akan terjadinya perubahan. Perubahan yang cepat dan di luar prediksi.
M. Rizal Fadillah, Pemerhati Politik dan Kebangsaan
Bandung, 19 Desember 2022