Bandara Kabul Siap Layani Penerbangan Internasional
Kabul (SI Online) – Imarah Islam Afghanistan (IIA) menegaskan pada Ahad (26/9) bahwa semua masalah teknis di Bandara Kabul telah diselesaikan dan maskapai asing sekarang dapat melanjutkan penerbangan komersial ke negara tersebut.
Dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh Juru bicara Kementerian Luar Negeri, Abdul Qahar Balkhi, IIA menyatakan: “Perubahan politik baru-baru ini di Afghanistan menyebabkan serangkaian masalah teknis dalam sektor penerbangan karena penerbangan internasional ke Afghanistan ditangguhkan dan banyak Warga Afghanistan terjebak di luar dan tidak dapat kembali ke tanah air mereka.”
“Karena masalah di Bandara Internasional Kabul telah diselesaikan dan bandara beroperasi penuh untuk penerbangan domestik dan internasional. IIA meyakinkan semua maskapai untuk kerja sama penuh dan mengharapkan semua maskapai dan negara yang sebelumnya terbang ke Kabul untuk melanjutkan penerbangan mereka seperti sebelumnya,” demikian bunyi pernyataan IIA seperti dilansir Ariana News, Ahad (26/09).
Bulan lalu, penerbangan dihentikan di bandara internasional utama Kabul, setelah Taliban mengambil alih kekuasaan. Pasukan AS menghancurkan peralatan dan sistem radar di fasilitas bandara tersebut, sebelum meninggalkan Afghanistan.
Akibatnya, bandara Kabul rusak dengan banyak fasilitasnya hancur selama penarikan pasukan Amerika Serikat dan warga negara AS lainnya pada 31 Agustus 2021.
IIA bekerjasama dengan beberapa negara dengan cepat berupaya memperbaiki kerusakan dan masalah tehnis lainnya di bandara Kabul, dan kini perbaikan bandara Kabul sudah selesai sepenuhnya. Bandara Kabul sudah bisa dipergunakan melayani penerbangan domestik maupun internasional.
Sebelumnya, bandara Kabul sudah dipakai untuk penerbangan internasional terbatas, mengangkut pengungsi dan eks patriat yang masih tertinggal sesudah Amerika hengkang pada 31 Agustus lalu.
Bandara Kabul juga pernah dipakai untuk penerbangan yang mengangkut bantuan kemanusiaan dari beberapa negara seperti; Qatar, Bahrain, Uni Emirat Arab, Uzbekistan, Kazakhstan dan Pakistan. Penerbangan serupa dari Rusia dan Turki diperkirakan akan tiba dalam beberapa hari mendatang.
Red: Agusdin/Ariana News/dll