RESONANSI

Be Succesful Career, Be Millenial Farmer

Teknologi pertama yang digunakan dalam system tanam hidroponik tanpa matahari ini adalah teknologi LED (Light Emitting Diodes). LED bisa menggantikan sinar matahari dan bisa membuat tanaman tumbuh dengan cepat.

Oleh karena itu, teknologi LED ini bisa menghasilkan panen sayur 100 kali lebih cepat dan lebih banyak dibandingkan proses tanam biasa.

Teknologi kedua adalah High Pressure Sodium Vapor Lamps sehingga meski cahaya matahari terhitung sedikit, sayur dan padi di Jepang bisa tetap tumbuh subur dan cepat panen.

Teknologi ketiga yang digunakan adalah komputerisasi suplai air untuk tanaman, baik sayur, buah, maupun padi. Selain sebagai pengendali pengairan, sistemisasi komputer juga bertanggung jawab sebagai pengatur cahaya dan temperatur sehingga kondisi yang tercipta di area tanam persis dengan kebun konvensional.

Satu lagi teknologi yang patut diacungi jempol adalah mesin penanam padi otomatis yang disebut dengan rice transplanter. Taiwan dan China juga menggunakan teknologi ini. Sementara Australia Selatan menggunakan pesawat untuk menyemai benih.

Keunggulan dari metode-metode ini adalah bisa menanam padi secara serentak. Rice transplanter digunakan dengan cara meletakkan bibit di tempat yang berada di atas mesin rice transplanter. Sekali gerak, mesin ini bisa membuat empat jalur dengan jarak 30 cm dan bibit satu ton bisa tersemai dalam waktu empat jam saja.

Dengan ketersediaan beras yang melimpah meski lahan pertanian terbatas, Pemerintah Jepang gencar mempromosikan beras sebagai makanan utama dibandingkan roti yang berbahan dasar gandum dan diperoleh dengan impor.

Inilah potret kerja keras Pemerintah Jepang untuk menopang ketahanan pangan di negaranya. Tidak bisa dipungkiri, campur tangan pemerintah sangat diperlukan dalam usaha membangun ketahanan pangan di negara mana pun, termasuk di Indonesia.

Dibutuhkan pemerintah yang siap memfasilitasi dengan regulasi dan investasi tekonologi; serta sumber daya manusia yang siap dengan kompetensi berbasis teknologi. Hingga nantinya, bisa tercapai target maksimal yang diharapkan.

Sungguh, segala sesuatu dimulai dari niat untuk menghasilkan yang terbaik dalam rangka beribadah kepada Allah Ta’ala dan mengikuti ajaran Rasulullah Saw untuk bisa memberikan kemaslahatan bagi umat ini.

Ketahanan pangan sendiri merupakan rantai panjang yang memerlukan kerjasama antara setiap stakeholder yang ada di setiap mata rantainya, guna memberikan upaya yang terbaik.

Laman sebelumnya 1 2 3 4Laman berikutnya

Artikel Terkait

Back to top button