#Lawan IslamofobiaNASIONAL

Bekas Kapolres Sebut Zikir ‘Hasbunallah’ untuk Perang, Kiai Muhyiddin: Provokatif, Tendensius dan Islamofobia

Oleh karena itu, mantan Wakil Ketua Umum MUI itu meminta kepada semua pihak khususnya tokoh publik untuk berhati-hati dalam membuat pernyataan.

“Kepada semua pihak terutama para pejabat publik dan tokoh masyarakat agar tak membuat pernyataan asbun (asal bunyi) sebagai bentuk pembelaan diri dari masalah krusial yang dihadapi,” pesannya.

Dengan pernyataan yang kontroversial, kata Kiai Muhyiddin, justru akan menimbulkan kegaduhan baru.

“Hal tersebut justru akan menimbulkan kegaduhan baru di masyarakat. Bahkan akan terjadi eskalasi politik nasional,” tandasnya.

Seperti diketahui, dalam potongan video yang beredar di media sosial, AKBP Rizal Marito menceritakan saat dia dan personelnya masuk di Desa Wadas untuk lakukan komunikasi dengan warga Wadas pada tahun 2021 lalu.

Dia mengatakan, mulanya pihaknya datang untuk membersihkan batu-batu dan sebagainya di Desa Wadas. Namun ada eskalasi warga yang meningkat. Warga menghadang kepolisian masuk ke Desa.

“Kami membantu masyarakat membersihkan puing-puing batu-batu. Tapi ternyata ada plusnya. Ternyata masa makin meningkat eskalasinya di situ memang supaya polisi nggak boleh lewat” ujarnya di Video wawancara TV One itu, yang juga dilansir Jabarekspres.com, Senin 14 Februari 2022.

“Saya sebagai Kapolres waktu itu memimpin langsung di tengah-tengah lapangan, langsung melakukan komunikasi. Kita membangun komunikasi, imbauan, ajakan”, sambung dia.

Rizal Marito melanjutkan, saat pihaknya masuk ke Desa Wadas, warga nampak berkumpul di dalam Masjid dan melakukan zikir.

Dia bilang bahwa zikir yang diucapkan warga secara bersamaan yaitu zikir yang berbunyi: Hasbunallah wani’mal wakil.

Laman sebelumnya 1 2 3Laman berikutnya

Artikel Terkait

Back to top button