NUIM HIDAYAT

Bekerjalah

Seorang Muslim punya keyakinan bahwa rezeki itu dari Allah. Yang penting bekerja. Yang penting mencari nafkah. Allah kadang-kadang memperluas rezeki bagi manusia, dan kadang-kadang memyempitkannya.

Karena itu dalam Islam, kemuliaan atau kehinaan tidak ada hubungannya dengan rezeki dan harta. Kemuliaan atau kehinaan hubungannya dengan takwa atau ilmu. Makin tinggi ketakwaan seseorang makin mulia dirinya. Makin tinggi ilmu seseorang makin tinggi derajatnya.

Beda dengan komunitas sekuler. Makin kaya seseorang, makin mulia dia. Makin miskin seseorang makin hina dia. Bahkan dalam sebagian komunitas China, orang miskin itu penyakit dan harus dijauhi.

Rasulullah Saw ketika hidup tidak pernah membedakan sahabat yang kaya dan miskin. Semua dianggap sama Rasulullah. Sahabat dibedakan yang berilmu dan yang bertakwa. Mereka tinggi nilainya di hadapan Rasulullah.

Mengubah persepsi masyarakat tentang kekayaan ini tidak mudah. Bahkan kini kaya adalah ukuran kesuksesan. Seseorang dianggap sukses kalau ia kaya atau banyak harta. Seseorang yang berilmu, kalau miskin, dianggap tidak sukses. Begitulah ukuran hidup saat ini.

Rasulullah Saw menyatakan, ”Aku tidak takut jika kemiskinan ditimpakan pada kalian. Tetapi aku takut jika kalian diberikan keberlimpahan (kekayaan). Aku tidak takut jika kalian berbuat salah, tetapi yang aku takutkan adalah jika kalian melakukannya dengan sengaja.” (HR. Ahmad, Al Bazar, dan Al Hakim, dari jalur Abu Hurairah ra). []

Nuim Hidayat

Laman sebelumnya 1 2

Artikel Terkait

BACA JUGA
Close
Back to top button