Belajar ke Negara Barat untuk Jadi Muslim Moderat?

Saat ini, di Indonesia untuk belajar ke luar negeri perlu mengikuti pembekalan moderasi beragama, agar tetap menjadi Muslim yang damai tidak ekstrem dan terbuka dalam ide-ide global agar menjadi moderat.
Hal ini untuk mengantisipasi pelajar Indonesia yang kemudian kembali ke tanah air tiba-tiba memiliki pemikiran yang bertentangan dengan budaya Islam Nusantara. Sedangkan para santri dimotovasi untuk belajar leadership ke AS, ini jelas harus dikritisi.
Leadership atau jiwa kepemimpinan merupakan basic skill yang harus dimiliki oleh setiap santri. Namun leadership yang seperti apa yang diperbolehkan dalam Islam, hendaknya para santri ini dibekali ilmu leadership yang telah dicontohkan oleh Rasulullah Saw sebagai pemimpin negara yang cerdas, cermat, tenang dan berhati-hati memutuskan suatu perkara, tidak tergesa-gesa, visioner dan yang paling penting adalah keputusannya selalu berlandaskan hukum Islam. Hal ini bisa ditanamkan kepada para santri dengan menceritakan kisah kepemimpinan Rasulullah Saw, diskusi dalam kajian-kajian remaja maupun praktik langsung dalam bidang pelajaran dan minat para santri.
Leadership yang ada di tengah sistem hari ini, tidak menjamin melahirkan generasi Islami. Karena kebanyakan hari ini banyak orang mampu secara skill menjadi pemimpin, lihai dalam public speaking dan penguasaan audience, mampu mengatur orang, ahli dalam ilmu yang ia kuasai, namun sangat disayangkan minim dalam sisi akidah dan tauhid. Sehingga hasilnya adalah para leader yang otoriter, ambisius dan hanya dipenuhi nafsu duniawi semata.
Maka hendaknya dalam Islam apabila kita ingin belajar ilmu yang berhubungan dengan agama maupun karakter atau nafsiyah seperti leadership, ilmu psikologi, dan lain-lain hendaklah belajar kepada ulama yang faqih fiddin di negeri Islam tentunya, agar ilmu-ilmu tersebut tetap dalam koridor syariat Islam.
Namun demikian, ketika kita ingin belajar tentang persoalan dunia, misalnya terkait pemanfaatan tumbuh-tumbuhan bagi umat manusia, maka tidak ada salahnya kita belajar dari siapa pun, asal saja ilmu yang kita pelajari sejalan dengan nilai-nilai yang diajarkan agama.
Begitulah kaidah belajar dalam Islam, sebagai kaum Muslim yang hari ini hidup di tengah sistem sekuler, harus berhati-hati dan mawas diri ketika kita ingin mempelajari ilmu, jangan sampai salah langkah dan terjebak di dalamnya.[]
Anisa Bella Fathia, S.Si., Aktivis Muslimah Depok.