INTERNASIONAL

Belasan Warga Turki Dibantai PKK, Erdogan Tuduh Amerika Bekingi Teroris

Turki (SI Online) – Presiden Turki Recep Toyib Erdogan menuduh Amerika telah melakukan dukungan kepada gerakan sempalan Kurdi, PKK (Partiya Karkeren Kurdistan / Partai Pekerja Kurdistan).

Tuduhan Erdogan terkait dengan matinya 13 personil tentara, polisi dan warga sipil Turki yang diculik kemudian dibantai milisi PKK di wilayah Irak : “Kalian (Amerika) bersama mereka dan berada dibalik mereka”, kecam Erdogan seperti dikutip The Guardian (16/2).

Penculikan dan pembantaian belasan warga Turki tersebut mencuat setelah Aparat Keamanan Turki melakukan operasi pembebasan sandera di wilayah Gara, Irak. Dalam operasi itu Turki menemukan bahwa 13 orang warganya telah dibantai PKK. Sekitar 12 orang ditembak di kepala dan seorang meninggal karena luka tembak di bahunya. Ketiga belas sandera itu diculik di dalam wilayah Turki sepanjang 2015 dan 2016 lalu.

Erdoğan mengatakan dalam operasi militer terbaru sekitar 51 anggota PKK tewas, dan 3 orang tentara Turki meninggal. Ia juga berjanji menekan serangan lintas batas. “Kami memiliki kekuatan, kemampuan dan tekad untuk menghancurkan teroris di mana pun,” katanya.

Dalam pernyataannya PKK mengatakan mereka membunuh ‘tahanan perang’ yang terdiri dari anggota keamanan dan agen intelijen Turki sebagai balasan serangan udara Turki. Pernyataan itu dilaporkan kantor berita Firat yang memiliki koneksi dengan PKK.

Pemerintah Turki di Ankara telah memanggil Duta Besar Amerika David Satterfield untuk menyampaikan ketidaksenangan Turki ‘dalam istilah yang paling kuat’. Kementerian Luar Negeri Turki mengatakan Menteri Luar Negeri Mevlüt Çavuşoglu mengungkapkan ketidaksenangan pada pernyataan AS baru-baru ini dalam percakapannya melalui sambungan telepon dengan Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken.

Kemenlu Turki menambahkan dalam percakapan pertama pejabat tinggi Turki-AS sejak pemerintah Presiden AS Joe Biden berkuasa bulan lalu itu kedua belah pihak membahas ketidaksepakatan mereka. Namun kedua pihak setuju untuk ‘mengembangkan dialog saling menghargai yang terbuka dan tulus’.

Setelah percakapan kedua Menlu tersebut, kemudian juru bicara Kementerian Luar Negeri AS Ned Price mengatakan Blinken menyampaikan belasungkawa atas kematian para sandera. Ia juga menegaskan kembali pandangan AS bahwa ‘teroris PKK yang bertanggung jawab’.

Tapi Erdogan menyebut pernyataan Amerika itu sebagai ‘lelucon’. Turki dan AS sama-sama menetapkan PKK sebagai organisasi teroris. Tapi di Suriah, Washington juga bekerja sama dengan milisi Kurdi yang memiliki koneksi di PKK. “Bila kita bersatu di NATO dan bila kita melanjutkan (aliansi) kami di Nato, Anda harus tulus pada kami,” kata Erdoğan.

Pemerintah Turki menegaskan, akan melanjutkan operasi pemberantasan teroris ini. Turki menyatakan siap bekerjasama dengan Irak untuk pemberantasan teroris PKK ini. Seperti diketahui, PKK ini melakukan operasi diperbatasan Turki-Irak dan Suriah.

Beberapa negara dunia dan juga Uni Eropa mengecam tindakan terror pembunuhan 13 warga Turki oleh PKK Kurdi. Uni Eropa pada menyampaikan belasungkawa atas pembunuhan 13 warga Turki oleh kelompok teror PKK di perbatasan Irak.

“Kami melihat laporan yang sangat meresahkan tentang pembunuhan 13 warga Turki oleh PKK – sebuah organisasi teroris – di Irak utara pekan lalu,” kata Peter Stano, juru bicara Komisi Uni Eropa, kepada Anadolu Agency.

“Kami ingin menyampaikan belasungkawa kepada rakyat Turki dan menyampaikan simpati yang tulus kepada keluarga para korban,” tambah Stano.

Operasi Cakar Harimau dan Cakar Elang dimulai Juni lalu untuk memastikan keamanan rakyat dan perbatasan Turki. Pemerintah Turki bertekat melanjutkan operasi ini

Dalam lebih dari 30 tahun kampanye terornya melawan Turki, PKK – yang terdaftar sebagai organisasi teroris oleh Turki, AS, dan UE – bertanggung jawab atas kematian 40.000 orang, termasuk wanita, anak-anak, dan bayi.

red: agusdin
sumber: al-jazeera/anadolu/dbs

Artikel Terkait

Back to top button