SUARA PEMBACA

Bendera One Piece Dikibarkan, Simbol Kekecewaan Generasi Muda

Memasuki Agustus, masyarakat Indonesia biasanya memasang bendera merah putih. Namun, tahun ini ada yang berbeda. Perbedaan ini terlihat dengan adanya fenomena pengibaran bendera Jolly Roger dari serial manga dan anime One Piece.

Dikutip dari tempo.co (03/08), menjelang peringatan HUT Kemerdekaan RI ke-80, sebuah fenomena baru muncul di media sosial yakni pengibaran bendera One Piece atau Jolly Roger, simbol bajak laut dari serial anime asal Jepang karya Eiichiro Oda, di sejumlah rumah dan kendaraan.

Fenomena pengibaran bendera dengan gambar tengkorak dan tulang bersilang ini adalah ekspresi kekecewaan masyararakat terhadap kinerja pemerintah dan sebagai bentuk kritik mereka pada ketidakadilan yang terjadi di negeri ini. Pasalnya banyak kebijakan yang tidak memihak kepada rakyat yang diberlakukan pemerintah belakangan ini. Terlebih Indonesia di bulan Agustus akan merayakan HUT Kemerdekaan RI yang ke-80 sehingga memicu kekecewaan masyarakat Indonesia.

Fenomena ini kemudian tidak luput dengan pro dan kontra, banyak kalangan pejabat yang menilai bahwa aksi pengibaran ini mencinderai simbol negara dan mengancam persatuan negara. Dikutip dari cnnindonesia.com (01/08), Wakil Ketua DPR RI, Sufmi Dasco Ahmad menyebutkan ada dugaan gerakan separatisme memecah belah bangsa dari pengibaran bendera anime One Piece jelang HUT ke-80 RI. Ia mengungkapkan ada laporan intelijen perihal dugaan upaya memecah belah bangsa.

Bahkan anggota DPR dari fraksi Partai Golkar, Firman Soebagyo, tegas melarang adanya pengibaran bendera One Piece oleh masyarakat dan mengangapnya sebagai bagian dari makar dan provokasi pada pemerintah (Kompas.com, 1/8/2025).

Apa Makna dari Bendera One Piece?

Bendera One Piece bergambar tengkorak dan tulang yang bersilang dengan topi jerami yang merujuk kepada Monkey D. Luffy, kapten bajak laut sekaligus tokoh utama yang ada di dalam serial anime One Piece.

Menurut situs web Fandom, bendera Jolly Roger memiliki makna kekuatan, kekuasaan, kebebasan, tekad pribadi dan solidaritas (tempo.co, 3/8/2025). Dalam anime One Piece, banyak digambarakan bajak laut menggunakan Jolly Roger sebagai simbol perlawanan terhadap penindasan, penguasa yang dzalim, genosida dan kekuasaan global yang korup.

Makna yang dalam ini yang kemudian sangat dirasa relate dengan kondisi Indonesia hari ini. Dari kebijakan tarif Trump 19%, transfer data WNI ke AS, tanah yang ngangur 2 tahun dapat diambil negara, pemblokiran rekening dormant, penerapan pajak pada semua sektor, angka penganguran masih tinggi serta kemiskinan masih belum terselesaikan. Semua kebijakan tersebut membuat banyak generasi muda mengibarkan bendera Jolly Roger tersebut sebagai bentuk kekecewaan pada pemerintah. Masyarakat Indonesia merasa belum merdeka meski sudah 80 tahun merayakan kemerdekaan. Masyarakat masih merasa tertindas karena pemerintah masih menerapkan sistem kotor dan korup.

Apa yang dirasakan masyarakat merupakan realita dan akibat penerapan sistem sekuler kapitalisme. Sistem ini memisahkan pengaruh agama dari kehidupan. Penguasa tidak lagi menggunakan standar keimanan dalam menentukan kebijakan. Oleh sebab itu kebijakan yang dikeluarkan cenderung mementingkan segelintir golongan. Tidak mengherankan jika dalam sistem ini rakyat dijadikan sapi perah untuk mengumpulkan pundi-pundi cuan bagi segolongan pejabat.

Politik Pemerintahan dalam Islam

Dalam Islam, politik pemerintahan itu termasuk hal yang diatur lho tidak hanya ritual ibadah saja. Politik (siyasah) berakar dari kata sasa-yasusu-siyasatan, artinya mengatur, memimpin, memelihara dan mengurus suatu urusan.

Politik pemerintahan dalam Islam tidak menitiberatkan pada perebutan kekuasan atau jabatan namun lebih kepada ar-riayatul su’unil ummah (pengaturan urusan umat). Pengaturan urusan umat dilakukan dengan hukum-hukum Islam baik di dalam dan di luar negeri.

Maka dari sini penguasa dalam Islam berfungsi sebagai perisai bagi rakyat. Sebagaimana sabda Nabi Saw, “Sesungguhnya seorang imam itu (laksana) perisai. Ia akan dijadikan perisai saat orang akan berperang di belakanya, dan digunakan sebagai tameng. Jika ia memerintahkan takwa kepada Allah Azza wa Jalla dan adil, maka dengannya, ia akan mendapatkan pahala. Namun jika ia memerintahkan yang lain, maka ia juga akan mendapatkan dosa/azab karenanya.” (HR. Bukhari dan Muslim).

1 2Laman berikutnya

Artikel Terkait

Back to top button