NUIM HIDAYAT

Beranikah Prabowo Rehabilitasi HTI dan FPI?

Kita juga tahu Prabowo, seperti Jokowi, lemah pemahamannya terhadap Islam. Dari segi pemahaman politik tentu Prabowo lebih hebat dari Jokowi, tapi dari segi komitmen kepada Islam, nampaknya dua orang ini sama saja. Apalagi ada lingkaran kecil Prabowo yang tidak suka FPI atau HTI.

Beberapa tokoh Islam memang berharap Prabowo nanti sikapnya lebih baik terhadap umat Islam daripada Jokowi. Prabowo diharap tidak lagi menangkapi tokoh-tokoh aktivis, khususnya umat Islam. Prabowo tidak lagi mempunyai program utama deradikalisasi, seperti yang dilakukan Jokowi.

Prabowo yang berpaham ‘sosialis demokrat’ diharap memang lebih ramah terhadap umat Islam, karena dalam pemilu 2014 dan 2019 Prabowo didukung banyak umat Islam.

Meski kecil kemungkinannya, umat Islam banyak berharap Prabowo merehabilitasi dua ormas Islam yang dibubarkan Jokowi. Selain itu Prabowo diharapkan menerapkan tugas tugas pemimpin dalam Islam, yaitu menegakkan shalat, menegakkan zakat, melakukan amar makruf nahi mungkar, menegakkan keadilan dan lain-lain.

الَّذِينَ إِنْ مَكَّنَّاهُمْ فِي الْأَرْضِ أَقَامُوا الصَّلَاةَ وَآتَوُا الزَّكَاةَ وَأَمَرُوا بِالْمَعْرُوفِ وَنَهَوْا عَنِ الْمُنْكَرِ ۗ وَلِلَّهِ عَاقِبَةُ الْأُمُورِ

“(yaitu) orang-orang yang jika Kami teguhkan kedudukan mereka di muka bumi niscaya mereka mendirikan sembahyang, menunaikan zakat, menyuruh berbuat ma’ruf dan mencegah dari perbuatan yang mungkar; dan kepada Allah-lah kembali segala urusan.” (al Hajj 41)

إِنَّ اللَّهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْإِحْسَانِ وَإِيتَاءِ ذِي الْقُرْبَىٰ وَيَنْهَىٰ عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغْيِ ۚ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُونَ

“Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku adil dan berbuat kebajikan, memberi kepada kaum kerabat, dan Allah melarang dari perbuatan keji, kemungkaran dan permusuhan. Dia memberi pengajaran kepadamu agar kamu dapat mengambil pelajaran.” (QS. an Nahl 90)

Inilah hadits tentang Khilafah Islamiyah yang menakutkan kelompok Islamofobia, “Bani Israil dulu dipimpin oleh para Nabi. Setiap kali seorang Nabi wafat, digantikan oleh Nabi yang lain. Sesungguhnya tidak ada Nabi sesudahku. Akan ada para khalifah dan jumlah mereka banyak. Para sahabat berkata: Lalu apa yang engkau perintahkan kepada kami? Beliau menjawab: Tepatilah baiat yang pertama dan yang pertama saja. Berikanlah kepada mereka hak mereka. Karena Allah akan bertanya kepada mereka tentang apa Dia kuasakan kepada mereka.” (HR Muslim)

“Di tengah-tengah kalian ada Kenabian dan akan berlangsung sekehendak Allah. Lalu Allah akan mengangkatnya jika Dia berkehendak mengangkatnya. Kemudian akan ada Khilafah berdasar manhaj kenabian dan berlangsung sekendak-Nya. Kemudian Allah akan mengangkatnya jika Dia menghendakinya. Kemudian akan ada Kerajaan yang lalim yang berlangsung sekehendak Allah. Kemudian Allah akan mengangkatnya jika Dia menghendakinya. Kemudian akan ada Kerajaan yang Otoriter berlangsung sekendak Allah. Kemudian Dia akan mengangkatnya jika Dia menghendakinya. Kemudian akan ada Khilafah berdasar manhaj kenabian”. Kemudian beliau (Nabi ﷺ) diam.” (HR Ahmad)

Al-Qur’an juga menegaskan tentang akan terwujudnya kepemimpinan umat ini, yaitu firman Allah dalam surat an Nuur ayat 55:

وَعَدَ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا مِنْكُمْ وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ لَيَسْتَخْلِفَنَّهُمْ فِي الْأَرْضِ كَمَا اسْتَخْلَفَ الَّذِينَ مِنْ قَبْلِهِمْ وَلَيُمَكِّنَنَّ لَهُمْ دِينَهُمُ الَّذِي ارْتَضَىٰ لَهُمْ وَلَيُبَدِّلَنَّهُمْ مِنْ بَعْدِ خَوْفِهِمْ أَمْنًا ۚ يَعْبُدُونَنِي لَا يُشْرِكُونَ بِي شَيْئًا ۚ وَمَنْ كَفَرَ بَعْدَ ذَٰلِكَ فَأُولَٰئِكَ هُمُ الْفَاسِقُونَ

“Dan Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman di antara kamu dan mengerjakan amal-amal yang saleh bahwa Dia sungguh-sungguh akan menjadikan mereka berkuasa dimuka bumi, sebagaimana Dia telah menjadikan orang-orang sebelum mereka berkuasa, dan sungguh Dia akan meneguhkan bagi mereka agama yang telah diridhai-Nya untuk mereka, dan Dia benar-benar akan menukar (keadaan) mereka, sesudah mereka dalam ketakutan menjadi aman sentausa. Mereka tetap menyembahku-Ku dengan tiada mempersekutukan sesuatu apapun dengan Aku. Dan barangsiapa yang (tetap) kafir sesudah (janji) itu, maka mereka itulah orang-orang yang fasik.” Wallahu azizun hakim. []

Nuim Hidayat, Direktur Forum Studi Sosial Politik.

Laman sebelumnya 1 2

Artikel Terkait

Back to top button