Berkunjung ke Nasyrul Quran Malaysia, Percetakan Alquran Terbesar Kedua di Dunia
Putrajaya (SI Online) – Sejumlah da’i, pengasuh pondok pesantren dan pimpinan ormas Islam dari Indonesia melakukan kunjungan ke Komplek Nasyrul Quran di Persint Putrajaya, Malaysia, Selasa (27/8/2019). Kunjungan tersebut melanjutkan agenda sebelumnya di Komplek Seni Islam di Selangor. Kedua agenda ini bagian dari program lawatan mereka ke Malaysia.
baca: Rombongan Da’i Indonesia Kunjungi Komplek Seni Islam di Selangor
Nasyrul Quran adalah sebuah komplek yang lengkap dengan ruang pameran, ruang teater, tempat penjualan berbagai buku Islam dan Alquran juga percetakan Alquran. Komplek Nasyrul Quran ini juga merupakan percetakan Alquran yang kedua terbesar di dunia.
Komplek bangunan yang berkuran besar ini di desain dengan cantik. Di dalamnya, terdapat berbagai khat bermotif yang diukir dan dilukis dengan tangan sendiri. Tersedia juga berbagai produk lainnya seperti interior dan cendera mata bermotif Alquran. Tidak hanya sebagai pusat percetakan, Komplek Nasyrul Quran ini juga sebagai pusat penelitian, pentafsiran, penterjemahan dalam pelbagai bahasa, penerbitan dan pendidikan Alquran.
Rombongan asal Indonesia diterima oleh Pimpinan Yayasan Restu Datuk Abdul Latif dan Mudir Yayasan Restu Ustaz Fadli. Mereka menyambut baik kedatangan para da’i dan aktivis Indonesia ini. Ia berharap pertemuan ini bisa bermanfaat untuk dakwah Alquran.
Ustaz Fadli menjelaskan, Yayasan Restu sudah berdiri selama 30 tahun dengan tujuan untuk memakmurkan Alquran. “Dan pada dimulai tahun 1995, usaha untuk mewujudkan manuskrip Alquran mushaf Malaysia dilakukan,” jelasnya.
Usaha yang pembangunan dan kegiatannya didukung penuh oleh kerajaan Malaysia ini kemudian berkembang dengan berbagai program Alquran. “Dan usaha menyebarkan Alquran dilakukan dalam berbagai program diantaranya melalui pendidikan Islam mulai anak-anak, remaja hingga dewasa, termasuk menggelar pengajian umum seputar Alquran,” tandas Ustaz Fadli.
Pihaknya berharap, kegiatan percetakan dan pendidikan ini bisa membumikan dakwah Alquran khususnya di Malaysia.
Rombongan asal Indonesia terdiri dari Ustaz Iyus Khaerunnas (Pimpinan GNPF Ulama Bogor), Ustaz Hasri Harahap (Ketua Forum Umat Islam Bogor Raya), KH Tatang Nasir (Ketua Umum Badan Koordinasi Muballigh Indonesia), Prof Kusmawan dan Tuan Guru Fauzan Zakaria (Wakil Ketua Umum Bakomubin), juga Ustaz Abdul Muhyi, Ustaz Asnawi dan Muhammad Saiful Harahap, ketiganya pengasuh pondok pesantren di Bogor, Indonesia. Mereka didampingi sejumlah aktivis di Malaysia dan Singapura yaitu Ustaz Zol Aznan, Wan Mawardi, Muhammad Massary dan Wan Hajah Hafsah.
red: adhila