RESONANSI

Bravo Maroko

Kiper Yassine Bounou berjibaku menahan tendangan penalti para pemain Spanyol.

Di semifinal, Maroko dipastikan berhadapan dengan negara bekas penjajahnya, Prancis.

Mampukah Maroko mengalahkan Perancis sebagaimana Maroko mengalahkan Spanyol dan Portugal? Tentu tidak mudah.

Akan tetapi bukan hal yang tidak mungkin jika kejutan kembali terjadi. Maroko ke Final.

Prestasi Maroko hingga kini sudah sangat luar biasa. Bravo Maroko.

Prancis menguasai Maroko diawali dengan serangan Ouyda dan bombardemen Casablanca tahun 1907. 8000-an tentara Prancis tewas sementara Maroko 100 ribu.

Tahun 1912 Kerajaan Maroko menjadi negara Protektorat Prancis. Tahun 1956 Maroko merdeka dan Indonesia menjadi negara pertama yang mengakui kemerdekaan Maroko.

Soekarno mengutus GPH Djati Koesoemo sebagai Duta Besar RI di Maroko.

Di World Cup 2022 Qatar, Maroko berjuang untuk memerdekakan diri dari kekalahan dan dominasi Prancis.

Semoga hattrick Maroko terjadi dan “Perang Salib” melawan Portugal, Spanyol dan Perancis dapat dimenangkannya. Semangat juangnya tinggi sebagaimana bagian lirik lagu kebangsaannya.

Fie fami wa fie dami//hawaaka tsaroo nuur wa nar//ikhwati hayya//lil’ula sa’ya
Nusyhidi dunya//anaa huna nahya//bis syiar: Allah, Al Wathon, Al Malik!

(Dalam mulutku dan dalam darahku//semangat bangkitkan cahaya dan api//mari kita pergi saudara-saudaraku//menuju keagungan
Beritakan pada dunia//kita disini terus hidup//dengan motto: Allah, Negeri, Raja!)

M. Rizal Fadillah, Pemerhati Politik dan Kebangsaan
Bandung 12 Desember 2022

Laman sebelumnya 1 2

Artikel Terkait

Back to top button