LAPORAN KHUSUS

Bukan Film Noir, “Harapan Ummat” Adalah Film Abyad

Ketika deklarasi di pinggir laut ini direkam dan diunggah ke internet, maka dosen, mahasiswa, satpam, ibu-ibu yang sedang bekerja di dapur, dan semua lapisan masyarakat menemukan kesamaan harapan dengan mereka yang berada di tempat deklarasi.

Ya, harapan. Harapan akan perubahan.

Secara estetika dan isi, film “Harapan Ummat“ mendapatkan banyak pujian. Artis Neno Warisman yang bergelut dalam dunia film mengaku sampai menangis menonton film pendek ini.

Rektor Universitas Ibnu Chaldun Musni Umar memberikan pujian. “Ada film pendek tentang Partai Ummat, saya sudah tonton. Hebat. Tulisan saya bertajuk ‘Partai Ummat: Partai Harapan Rakyat Indonesia‘ ribuan yang like,” tulis Musni di Twitter, 2 Mei.

Pada kolom komentar akun Amien Rais Official di Youtube, tempat film ini diunggah, banyak penonton mengaku menangis setelah menonton karena isi film begitu menyentuh yang memang menjadi realitas masyarakat saat ini.

Emosi penonton diaduk-aduk dengan realitas keras yang tak terbantahkan. Produser sekaligus sutradara Fahmy Arsyad Said mampu menangkap setiap detail sekelilingnya lalu menyajikannya menjadi karya sinematografi berkualitas tinggi.

Dalam tiga hari film ini sudah ditonton oleh hampir 20 ribu penonton dari berbagai latar belakang demografi dan psikografi. Kiranya pilihan Ridho Rahmadi, yang menjadi sumber kreatif film ini, tak salah.

Ridho Rahmadi, yang kini sudah terpilih menjadi Ketua Umum Partai Ummat, mengenal betul medium yang tepat untuk berkomunikasi dengan publik, khususnya kaum milenial yang seusia dengan dirinya.

Lokasi syuting di daerah Pakem, Sleman, Yogyakarta dan daerah Karang Bolong, Pacitan, Jawa Timur memang membuat film ini layak dikategorikan sebagai karya sinematografi dengan pendekatan natural yang menonjolkan keindahan alam.

Sutradara sekaligus penulis skenario Fahmy Arsyad Said sangat jeli menggunakan semiotika yang memang menjadi bahasa sinematografi. Salah satu momen paling dramatis adalah ketika Amien Rais berjalan sendiri, ya sendiri, di atas jembatan panjang yang gambarnya diambil long shot.

Amien Rais tampak kecil berjalan sendiri di kesunyian jembatan panjang itu dalam perjalanan menuju tempat deklarasi. Namun itulah Amien Rais, sang generalissimo reformasi. Berjalan sendirian pun dia tidak pernah takut karena dia hanya takut kepada Allah swt.

Tafsir dari adegan ini bisa bermacam-macam. Namun biarlah penonton melakukannya masing-masing.

Yang jelas, keberanian Amien Rais telah menular ke semua penonton untuk melawan kezaliman dan menegakkan keadilan. Yang jelas, ini bukan film mengenai kekelaman, kesenduan, atau kegelapan, tetapi film yang mengajak penonton menuju cahaya.

“Alhasil, ini bukan film noir, tapi film abyad,“ peneliti media Buni Yani berkomentar.

“Dalam Bahasa Arab, kata abyad adalah isim atau kata benda yang berarti putih. Kata ini terdapat di dalam Al-Qur’an. Ya, film ‘Harapan Ummat‘ adalah film putih yang mengajak kita hijrah dari kegelapan menuju cahaya.“ []

Laman sebelumnya 1 2 3

Artikel Terkait

Back to top button