Bullying, Fenomena Rusak Generasi Sekuler
Islam Solusi Tuntas Problem Akut Bullying
Islam adalah agama yang sempurna dan menyeluruh. Sebagai aspek vital, sistem pendidikan ditujukan untuk membentuk generasi terbaik. Generasi yang tidak hanya cemerlang secara pemikiran. Tetapi juga generasi yang paham benar dengan hakikat penciptaannya. Sehingga mampu menuntaskan seluruh problematikan kehidupan dengan berlandaskan akidahnya. Tidak heran jika sistem pendidikan Islam mampu mencetak generasi yang tidak hanya mumpuni dalam sains dan teknologi. Tetapi juga melahirkan generasi problem solver yang mustanir.
Dalam hal penjagaan generasi, paradigma Islam memandang bahwa menjaga generasi bukanlah tugas orang tua atau keluarga saja. Tetapi juga, memerlukan peran sinergis masyarakat dan negara. Mengingat derasnya arus informasi yang sangat mudah diakses via media sosial. Berimbas pada mudahnya anak mencontoh apa yang dilihatnya. Terlebih pada masa pencarian jati diri.
Islam memandang keluarga berfungsi untuk melahirkan dan menyiapkan generasi unggulan. Generasi yang bertakwa, cerdas, tangguh dan memiliki jiwa kepemimpinan. Generasi yang dipersiapkan untuk memimpin peradaban mulia. Generasi yang mengantarkan Islam sebagai umat terbaik yang Allah Ta’ala kabarkan.
Keluarga yang menjalankan fungsi tersebut jelas tak hanya melahirkan generasi calon mujtahid. Tapi juga melahirkan generasi calon mujahid. Sebab keluarga dibangun sebagai madrasah, masjid, rumah sakit bahkan kawah candradimuka. Sehingga generasi kebal terhadap virus sekularisme yang mewabah.
Masyarakat menjadi benteng kedua menjaga generasi dengan menghidupkan amar ma’ruf nahi munkar. Sistem Islam melahirkan masyarakat yang peduli dan bertanggung jawab terhadap masalah sosial. Mengajak manusia pada kebaikan dan mencegah tindakan yang mengarah pada keburukan dan kerusakan masyarakat dan lingkungan.
Sebagaimana firman Allah Ta’ala dalam Surat Ali Imran ayat 104, “Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang munkar; merekalah orang-orang yang beruntung.”
Sedangkan dalam pandangan Islam, negara merupakan junnah (perisai) bagi rakyatnya. Sebagaimana hadis, “Sesungguhnya seorang imam adalah perisai.” (HR. al-Bukhari, Muslim, an-Nasai dan Ahmad). Termasuk menjadi benteng menjaga generasi.
Dalam hal ini, negara memiliki fungsi penting dalam menerapkan dan menyelenggarakan sistem pendidikan Islam. Negara juga berperan besar dalam menyeleksi segala macam pengaruh media massa. Di dalam negeri, media massa diarahkan untuk membangun generasi Islam yang kokoh. Sedangkan di luar negeri, media massa diarahkan untuk menyebarluaskan dakwah Islam ke seluruh penjuru dunia.
Jelas, dengan adanya kontrol dari negara, masyarakat dan juga keluarga akan tercipta kondisi lingkungan yang kondusif bagi anak dalam mencari jati dirinya. Mereka akan tumbuh dan berkembang menjadi generasi umat terbaik yang gemilang. Bukan generasi sumbu pendek yang menjadikan bullying dan kekerasan sebagai pemecahan masalah. Tetapi generasi problem solver yang menjadikan Islam sebagai solusi problematika kehidupan. Wallahu’alam bishshawwab.
Jannatu Naflah
Guru dan Pemerhati Generasi