#Bebaskan PalestinaMAHASISWA

Buya Hamka: Yahudi dan Keturunannya akan Terusir dari Bumi Palestina

Jakarta (SI Online) – Situasi terkini di Palestina meniscayakan kita semua untuk memberikan dukungan kepada perjuangan rakyat Palestina yang dalam kurun waktu yang cukup lama berjuang melawan kekuatan Zionis Yahudi Israel sebagai musuh paling keras dan besar kebenciannya terhadap orang-orang yang beriman.

Oleh karena itu, sebagai salah satu kampus Islam di bawah naungan Muhammadiyah, Uhamka ikut bergerak memberikan dukungan terhadap kemerdekaan Palestina dengan berbagai cara dan upaya. Mulai dari seruan kepada dosen yang bertindak sebagai Khatib Jumat agar menyampaikan tema khutbah yang berkaitan dengan Isu Palestina.

Selain itu, pengajian rutin yang bernama kalam shubuh (Kajian Islam Ba’da Shubuh) yang diselenggarakan dan diasuh oleh Divisi Kampus Islami LPP AIK (Lembaga Pengkajian dan Pengembangan Al-Islam dan Kemuhammadiyahan) UHAMKA setiap hari Sabtu diarahkan untuk mengangkat kajian keislamannya tentang isu Palestina.

Dalam dua pekan terakhir ini, Kalam Subuh LPP AIK Uhamka mengetengahkan kajiannya dengan tema: “Spirit Peduli Palestina” yang disampaikan oleh Ustaz Dr. Imron Baehaqi, Lc., MA, Ketua Divisi Kampus Islami LPP Uhamka dan Pengurus Lembaga Dakwah Komunitas (LDK) PP Muhammadiyah.

Dan belum lama ini, Sabtu 21 Oktober, kajian Subuhnya mengangkat tema: “Israel dan Kemerdekaan Palestina dalam Perspektif Buya Hamka, Tinjauan Tafsir al-Azhar”, yang disampaikan oleh Ustaz Dr. Izza Rahman, MA., Dosen AIK Uhamka dan Ketua PRIM New South Wales, Australia.

Dalam kajiannya, Ustaz Imron Baehaqi membahas tentang faktor-faktor yang membangkitkan spirit kepedulian terhadap Palestina, seperti akidah, ibadah, dakwah, ukhuwwah, dan insaniyah.

“Persoalan Palestina bukan semata-mata darurat kemanusiaan, tapi masalah ini berkaitan dengan soal agama, fungsi iman dan tauhid. Misalnya, di tanah al-Quds terdapat masjid al-Aqsha sebagai kiblat pertama umat Islam, sekaligus situs peristiwa isra mi’raj Nabi Muhammad SAW.” ungkapnya.

Beliau juga menyampaikan sejumlah hadits Nabi SAW tentang pentingnya doktrin persaudaraan di antara orang-orang beriman yang merupakan faktor utama dalam meraih kejayaan dan kemenangan. Misalnya, hadits Nabi SAW sebagai berikut: “Hubungan orang mukmin dengan orang mukmin lainnya laksana satu bangunan yang saling mengokohkan antara satu dengan yang lainnya.”

Sementara itu, Ustaz Izza Rahman menjelaskan tentang masalah Israel dan kemerdekaan Palestina dalam perspektif Buya Hamka.

“Dalam perspektif Buya Hamka, faktor utama kekalahan bangsa Arab tahun 1948 bukanlah karena persenjataan Israel yang lebih canggih dan modern, bukan karena adanya bantuan Barat, bukan sebab tidak ada dukungan Rusia, bukan karena Mesir nyerang lebih dulu, dan bukan karena Yahudi lebih cerdas, akan tetapi karena bangsa Arab yang meninggalkan senjata batinnya, yakni idiologi Islam mereka tukar dengan paham nasionalisme dan sosialisme.” terangnya.

Lebih lanjut, Dr. Izza menjelaskan pandangan Buya Hamka tentang masa depan Palestina, bahwa cepat atau pun lambat, Yahudi dan keturunannya yang menentang Rasul akan terusir juga dari tanah Palestina sebagai kelanjutan kutukan yang mereka terima.

“Menurut Hamka, pelajaran yang dapat diambil dari perang Israel dan Palestina adalah kesadaran tentang pentingnya mengamalkan perintah ihsan (berbuat baik) dalam membela agama. Termasuk menyusun organisasi yang solid, taktik, teknik dan alat perang perlu perbaikan secara terus-menerus.” Tegasnya.

Kajian Kalam Shubuh LPP AIK Uhamka ini dilakukan secara online yang dihadiri oleh pimpinan Uhamka, kalangan dosen, tendik dan mahasiwa. Selain itu, kajian ini juga terbuka untuk umum.

Terkait dengan tujuan dan pentingnya kegiatan kajian isu Palestina ini, Ketua Devisi Kampus Islami LPP AIK Uhamka, Imron Baehaqi mengatakan, bahwa tema kajian tentang persoalan Palestina, Israel dan al-Aqsha seperti ini menjadi sangat penting untuk diangkat dan diskusikan, mengingat generasi muda saat ini dinilai sangat membutuhkan pencerahan tentang persoalan Islam di tingkat global, seperti masalah Palestina dan nasib kemerdekaannya.

Selain itu, bertujuan untuk membangkitkan dan menguatkan kesadaran masyarakat Islam pada umumnya agar lebih peduli dan mendukung perjuangan dan kemerdekaan bangsa Palestina. “Sebagai bentuk implementasi nilai tauhid, setiap individu Muslim dituntut untuk prihatin dan peduli terhadap bangsa Palestina yang saat ini kembali diserang secara brutal oleh tentara Zionis Yahudi, khususnya kawasan Gaza.” Ungkapnya.

Di samping itu, bentuk kepedulian Uhamka terhadap Palestina ini juga diwujudkan dalam bentuk penggalangan donasi peduli Palestina yang dikoordinir oleh LazisMu Uhamka.

Bahkan Warek IV Uhamka, Dr. Muhammad Dwi Fajri dan Ketua LPP AIK, Dr. Muhib Rosyidi turut menginformasikan, bahwa pada bulan November yang kebetulan sebagai hari solidaritas Palestina, Uhamka akan mengadakan Seminar Darurat Kemanusiaan dan Peduli Palestina yang menghadirkan pembicara-pembicara yang memang pakar tentang isu Palestina, baik dari pihak Indonesia ataupun dari pihak Palestina. [ ]

Artikel Terkait

Back to top button