Buya Yahya: Kalau Ada yang Merendahkan Nabi Kita Harus Marah
Jakarta (SI Online) – Ulama kharismatik asal Cirebon Buya Yahya mengingatkan umat Islam untuk introspeksi diri dalam merespon kasus penistaan agama yang terjadi di Prancis.
“Tersinggungkah kita, sedihkah kita? kalau diam saja khawatir tidak ada rasa cinta kepada Nabi,” kata Buya Yahya dikutip Suara Islam Online, Selasa (3/11) melalui video ceramahnya di Al Bahjah TV.
Pengasuh Ponpes Al Bahjah Cirebon itu mengatakan, penting bagi setiap pribadi Muslim untuk memiliki cinta dan pembelaan terhadap Nabi. “Kalau sudah ada pembelaan dari hati maka tidak harus menunggu di Prancis, di kiri kanan kita kalau ada orang yang merendahkan Nabi kita harus marah,” jelasnya.
Akan tetapi, kata Buya, marah yang dimaksud adalah marah karena Allah bukan marah yang dibuat-buat. “Marah bisa dengan berbagai cara, kalau anak kita jewer, kalau santri kita hukum misalnya,” tuturnya.
Selain itu, terhadap orang yang melakukan pembelaan kepada Nabi jangan berburuk sangka. “Kita membela Nabi karena cinta kita, itu wajar, yang tidak wajar mengaku cinta tapi tidak membela,” ujarnya.
Seharusnya, lanjut Buya, polisi dunia bertindak terhadap Prancis, karena sikap presidennya membuat milyaran umat Islam tersakiti.
“Akan tetapi jika polisi dunia diam, maka caranya sesuai pendapat sebagian ulama yaitu boikot. Gerakan ini tujuannya memberikan hukuman moral, agar bertobat minimal minta maaf, kita belum punya cara maka boikot itu sah, produk-produk pihak yang memusuhi Islam hendaknya diboikot” kata Buya.
baca juga: MUI: Boikot Produk Perancis!
“Siapapun bukan hanya Prancis, yang melakukan penghinaan kepada Nabi harus dihukum dengan cara apapun yang bisa membuat pelaku tobat dan menjadi pelajaran buat yang lain agar tidak melakukan penghinaan,” tambahnya.
Seperti diketahui, saat ini tengah berlangsung gelombang protes dan kecaman yang terus meningkat disampaikan sejumlah negara Islam yang ditujukan terhadap Presiden Prancis Emmanuel Macron. Kondisi itu dipicu pernyataan Macron yang menghina Islam karena membela pihak pembuat kartun Nabi Muhammad Saw.
Berikut video tanggapan Buya Yahya selengkapnya:
red: adhila