INTERNASIONAL

Cacar Monyet Merebak, Didominasi Pria Gay dan Biseksual

Jakarta (SI Online) – Pemerintah Inggris terdorong menawarkan vaksin kepada beberapa petugas kesehatan dan pihak lain yang mungkin terpapar setelah munculnya kasus cacar monyet. Kebijakan ini diambil setelah beberapa kasus dikonfirmasi ditemukan di beberapa bagian Eropa.

Di Inggris, sembilan kasus strain Afrika Barat telah dilaporkan sejauh ini. Juru Bicara Badan Keamanan Kesehatan Inggris atau UKHSA mengatakan, tidak ada vaksin khusus untuk cacar monyet, tetapi vaksin cacar bisa memberikan perlindungan.

“Mereka yang membutuhkan vaksin telah ditawari,” tambah juru bicara UKHSA, tanpa mengungkapkan secara spesifik berapa banyak orang yang telah divaksinasi sejauh ini.

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia, data menunjukkan bahwa vaksin yang digunakan untuk melawan cacar hingga 85 persen efektif melawan cacar monyet. Beberapa negara memiliki stok vaksin cacar dalam jumlah besar sebagai bagian dari kesiapsiagaan pandemi, termasuk Amerika Serikat.

UKHSA telah menyoroti bahwa kasus-kasus baru-baru ini di Inggris didominasi oleh laki-laki yang mengidentifikasi diri sebagai gay, biseksual atau laki-laki yang berhubungan seks dengan laki-laki. Dari sembilan kasus di Inggris, enam telah ditemukan pada pria gay atau biseksual.

Mengacu pada data tersebut, Ahli Epidemiologi Penyakit Menular Mateo Prochazka mengatakan, kemungkinan virus itu menyebar dalam jaringan seksual. Seperti dilansir MailOnline, dengan jumlah kasus yang diperkirakan akan meningkat lebih lanjut dalam beberapa hari mendatang, pria gay dapat ditawari suntikan untuk mengurangi risiko tertular.

Pakar penyakit menular di University of East Anglia, profesor Paul Hunter mengatakan vaksin ini cukup berguna jika penyakit cacar monyet menyebar.

Seorang profesor epidemiologi di UCLA di California, Anne Rimoin mengatakan, lonjakan kasus yang tidak biasa di luar Afrika ini dapat menunjukkan cara penyebaran baru atau perubahan virus. Tapi menurut dia, ini semua harus dipastikan melalui penelitian.

Walau virus mulai menyebar, profesor kesehatan masyarakat internasional di London School of Hygiene and Tropical Medicine Jimmy Whitworth memperingatkan, cacar monyet ini tidak akan menyebabkan epidemi seperti Covid-19.

“Tapi ini adalah wabah penyakit serius yang serius – dan kita harus menganggapnya serius,” katanya.

1 2Laman berikutnya

Artikel Terkait

Back to top button