RESONANSI

Cara Mohammad Natsir Mengokohkan NKRI

“Suatu kenyataan, adalah bahwa agama Islam dipeluk oleh golongan terbesar dari bangsa Indonesia. Pengaruh agama Islam berurat berakar pada Kebudayaannya dan adat-istiadatnya. Boleh dikatakan bahwa orang tidak mengenal corak lain di Indonesia, kecuali Islam. Pancasila sebagai Filsafat Negara Indonesia, akan hidup dengan suburnya dan dapat terjamin, sekiranya kaum Muslimin sungguh-sungguh memahamkan agamanya, sehingga agama menjadi pandangan dan mempengaruhi seluruh langkah hidupnya…Dan percubaan mencuri jalan air buat menjamin suburnya Pancasila di Indonesia adalah suatu Tahsisul ‘Umyan; laksana raba-rabaan orang buta, di malam gelap gulita. Yang dikandung berceceran, yang dikejar tidak dapat. Maka untuk menjamin Pancasila marilah kita bangsa Indonesia yang mengakui Allah sebagai Tuhannya, dan Muhammad sebagai Rasul, bersama-sama menghidupkan agama Islam dalam masyarakat kita.” (Hamka, Urat Tunggang Pancasila, (Jakarta: Media Dakwah, 1985).

Sebagai “Bapak NKRI”, Mohammad Natsir sangat paham bagaimana mengokohkan dan menjayakan NKRI. Beliau memilih jalan dakwah. Bahkan, beliau langsung melatih para dai dan membekali mereka dengan ilmu dan semangat juang yang hebat. Hingga kini, dalam aktivitas dakwah, kita masih merasakan “seolah-olah” Bapak Mohammad Natsir masih hadir bersama kita, para pelanjut perjuangan beliau.

Pada dai itu hadir dari berbagai daerah di Indonesia. Kehadiran mereka diterima dengan sangat baik, bahkan sudah menjadi satu dengan masyarakat setempat. Terbukti, bahwa Islam memang menjadi faktor perekat antar warga bangsa. Berbeda-beda, tetapi satu juga. Mereka muslim, sekaligus Indonesia. Semoga Allah SWT menjaga masyarakat, bangsa, dan negara kita. Aamiin.

Padang, 28 Februari 2022

Dr. Adian Husaini (www.adianhusaini.id)

Laman sebelumnya 1 2

Artikel Terkait

Back to top button