Cinta dengan Sunnah dan Menghidupkannya
Seorang muslim yang mengaku mencintai Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, semestinya dia selalu berusaha untuk meneladani sunnah beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam kehidupannya, terlebih lagi jika dia mengaku sebagai ahlus sunnah. Karena konsekwensi utama seorang yang mengaku mencintai beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah selalu berusaha mengikuti semua petunjuk dan perbuatan beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Berpegang teguh dengan ajaran Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam saat ini memang amat berat, bagai mereka yang memegang bara api.
Dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
يَأْتِى عَلَى النَّاسِ زَمَانٌ الصَّابِرُ فِيهِمْ عَلَى دِينِهِ كَالْقَابِضِ عَلَى الْجَمْرِ
“Akan datang kepada manusia suatu zaman, orang yang berpegang teguh pada agamanya seperti orang yang menggenggam bara api.” (HR. Tirmidzi no. 2260. Al Hafizh Abu Thohir mengatakan bahwa hadits ini hasan).
Imam Bukhari rahimahullah berkata:
أَفْضَلُ الْمُسْلِمِينَ رَجُلٌ أَحْيَا سُنَّةً مِنْ سُنَنِ الرَّسُولِ -صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ- قَدْ أُمِيتَتْ، فَاصْبِرُوا يَا أَصْحَابَ السُّنَنِ رَحِمَكُمُ اللَّهُ فَإِنَّكُمْ أَقَلُّ النَّاسِ.
“Muslim yang paling utama adalah seorang yang menghidupkan kembali satu sunnah yang sudah mati (dilupakan/ditinggalkan manusia) dari sunnah-sunnah Rasulullah shallallahu alaihi wasallam. Maka bersabarlah kalian wahai Ahlussunnah, semoga Allah merahmati kalian, karena sesungguhnya kalian adalah manusia yang paling sedikit.” (Al-Jami li akhlaaqi Ar-Rawi wa aadaab As-Sami’ 1/112)
Diantara sunnah yang paling tinggi nilainya, adalah Akhlaq karena tidak ada perilaku yang langsung mendapat pujian dari Allah Ta’ala kecuali akhlaq beliau.
Allah Ta’ala berfirman,
وَإِنَّكَ لَعَلٰى خُلُقٍ عَظِيمٍ
“Dan sesungguhnya engkau benar-benar, berbudi pekerti yang luhur.” (QS. Al-Qalam 68: Ayat 4)
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam memiliki akhlaq mulia seperti, sifat pemaaf, penyayang, penyabar, tawadhu, jujur dan sebagainya. Beliau juga sangat menganjurkan agar kaum muslimin berakhlaq mulia, seperti sabdanya :
اِتَّقِ اللهَ حَيْثُمَا كُنْتَ، وَأَتْبِعِ السَّيِّئَةَ الْحَسَنَةَ تَمْحُهَا، وَخَالِقِ النَّاسَ بِخُلُقٍ حَسَنٍ
Artinya : “Bertakwalah kepada Allah dimanapun engkau berada, dan ikutilah setiap kejelekan dengan kebaikan, niscaya kebaikan itu akan menghapusnya, dan pergaulilah masyarakat dengan akhlaq yang baik.” (H.R. At-Tirmidzi).
Beliau hanyalah seorang manusia biasa, sehingga tidak ada alasan bagi kita untuk menolak teladan yang beliau bawa, yaitu Akhlaq.
Semoga kita semua menjadi pribadi yang memiliki akhlaq mulia sebagaimana yang Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam teladankan. Aamiin.
Wallahu a’lam
Abu Miqdam
Komunitas Akhlaq Mulia