Crooked Coalition
Ini yang paling membahayakan bagi “kehancuran negara”: terkuak banyak tindak supra-kriminal baru dalam skala besar dan luas dengan menjamurnya banyak mafia extra ordinary crime, seperti: mafia tambang, mafia migas, mafia pajak, bea dan cukai dan mafia tanah, serta mafia konsensi yang seluruhnya terkonspirasi dengan sentralisasi Istana sebagai kepala “ular naga” yang ekornya itu lembaga-lembaga dan komisi tinggi negara, terutama lembaga kepanjangtanganannya: DPR, MA, MK dan KPK, termasuk adagium “Kabinet Penguasa-Pengusaha”.
Bahkan, oligarki korporasi konglomerasi. Yang tengah dimanjakan koneksinya antara ke korporasi konglomerasi yang disebut “9 Naga Diaspora” turunannya dengan RRC-Tiongkok.
Di samping semakin merebaknya kejahatan “biasa” mafia ordinary crime , seperti mafia narkoba, judi, prostitusi, penyelundupan dan penggelapan, trafficking, serta money laundring, dsb.
Ironisnya, kejahatan itu di-back up oleh oknum-oknum lembaga POLRI yang notabene mengayomi rakyat.
Maka, tak aneh keadilan hukum bakal tak bisa ditegakkan karena telah bercokol kuat mafia peradilan.
Lantas, pertanyaannya saya semakin tidak mengerti apakah yang dapat dibanggakan dari Jokowi oleh para pendukung loyalisnya itu?
Bahkan, saya berani menyitir pertanyaan seperti ini: masih adakah sesungguhnya pengikutnya yang akan memilih gabungan partai Koalisi Besar itu secara sukarela tanpa sokongan dana “money politic”?
Seperti juga para buzzer, influencer dan para lembaga survei yang memang bayaran dan harus dibayar Apakah berarti KIB dan KIR itu juga koalisi partai bayaran?
Dan yang sudah pasti mereka dibayar oleh oligarki korporasi konglomerasi yang secara “vested interested” bakal berkepentingan kelak! Wallahua’lam Bisshawab.
Mustikasari-Bekasi, 14 April 2023
Dairy Sudarman, Pemerhati politik dan kebangsaan.