Dakwah Amar Ma’ruf Nahyi Munkar

Aktivitas amar maruf nahyi munkar antara lain ada dalam bentuk aktivitas dakwah, aktivitas menyeru, yaitu menyeru pada jjalan keselamatan dan kebaikaan yaitu Islam. Allah SWT berfirman:
اُدۡعُ اِلٰى سَبِيۡلِ رَبِّكَ بِالۡحِكۡمَةِ وَالۡمَوۡعِظَةِ الۡحَسَنَةِ وَجَادِلۡهُمۡ بِالَّتِىۡ هِىَ اَحۡسَنُؕ اِنَّ رَبَّكَ هُوَ اَعۡلَمُ بِمَنۡ ضَلَّ عَنۡ سَبِيۡلِهٖ وَهُوَ اَعۡلَمُ بِالۡمُهۡتَدِيۡنَ
“Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pengajaran yang baik, dan berdebatlah dengan mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu, Dialah yang lebih mengetahui siapa yang sesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui siapa yang mendapat petunjuk.” (QS. An-Nahl: 125).
Juga ada dalam bentuk mencegah kemungkaran dengan tangan, atau dengan lisan, hingga hanya dengan hati.
Sabda Rasulullah Saw dalam sebuah hadits:
عَنْ أَبِي سَعِيْدٍ الخُدْرِيِّ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ، قَالَ: سَمِعْتُ رَسُولَ اللهِ ﷺ يَقُوْلُ: «مَنْ رَأَى مِنْكُمْ مُنْكَراً فَلْيُغَيِّرْهُ بِيَدِهِ، فَإِنْ لَمْ يَستَطِعْ فَبِلِسَانِهِ، فَإِنْ لَمْ يَستَطِعْ فَبِقَلْبِهِ وَذَلِكَ أَضْعَفُ الإِيْمَانِ» رَوَاهُ مُسْلِمٌ.
“Dari Abu Sa’id Al-Khudri radhiyallahu ‘anhu, ia berkata, “Aku mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ‘Barangsiapa dari kalian melihat kemungkaran, ubahlah dengan tangannya. Jika tidak bisa, ubahlah dengan lisannya. Jika tidak bisa, ingkarilah dengan hatinya, dan itu merupakan selemah-lemahnya iman.” (HR. Muslim).
Dari hadits ini jelas kita diperintahkan untuk nahyi munkar. Dengan menggunakan tangan artinya adalah dengan menggunakan kekuasaan yang kita miliki. Misal mumpung jadi presiden, maka ambilah kesempatan untuk menerapkan seluruh hukum syariat Islam kaffah, sehingga Allah akan buka pintu keberkahan bagi kehidupannya dan kehidupan rakyatnya. Ini contoh mengubah dengan tangan artinya dengan menggunakan kekuasaan yang kita miliki. Sebab penerapan hukum syariat Islam kaffah adalah jalan keluar atau solusi bagi seluruh permasalahan manusia.
Adapun mengubah dengan lisan artinya adalah dengan seruan, dengan dakwah. Kemampuan ini dimiliki oleh partai-partai Islam atau ormas-ormas Islam, dan juga dimiliki oleh setiap individu muslim.
Dan makna mengubah dengan hati, artinya dengan mengingkari kemungkaran, dengan tidak melakukan kemungkaran dan kemaksiatan, dengan tidak ikut-ikutan maksiat, ini makna dari mengubah dengan hati. Dan makna mengubah dengan hati ini adalah indikasi selemah-lemahnya iman yang dimiliki oleh seorang individu.
Karenanya dakwah dan aktivitas amar maruf nahyi mungkar saling berkorelasi positif. Sebab dakwah merupakan salah satu aktivitas amar maruf nahyi munkar yang disyariatkan Allah SWT. Wallahu a’lam. []
Ayu Mela Yulianti, S.Pt., Pegiat Literasi dan Pemerhati Kebijakn Publik.