NASIONAL

Deklarasi KAMI Dibubarkan, Fadli Zon: Persekusi terhadap Demokrasi

Jakarta (SI Online) – Anggota Komisi I DPR RI, Fadli Zon, menilai pembubaran acara Deklarasi Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) di Surabaya, Senin kemarin merupakan persekusi terhadap demokrasi.

“Persekusi terhadap KAMI di Surabaya kemarin merupakan persekusi terhadap demokrasi. Apalagi diwarnai demonstrasi dengan caci maki pengusiran,” tulis Fadli Zon melalui akun twitternya, Selasa, 29 September 2020 menanggapi pembubaran Deklarasi KAMI di Surabaya sehari sebelumnya.

Baca juga: KAMI Beruntung, Semakin Dibesarkan Oleh Demo Penolakan

Waketum Partai Gerindra itu mengatakan, saat ini hukum bersifat diskriminatif terhadap mereka yang berbeda pandangan. Aparat hukum, kata dia, menjadi aparat kekuasaan. Namun, ia mengingatkan bila hal itu akan dijadikan ingatan oleh rakyat.

“Hukum diskriminatif terhadap yang beda pandangan. Aparat hukum jadi aparat kekuasaan. Semua tentu akan jadi ingatan rakyat dan dicatat,” pungkas Fadli.

Sebelumnya, sejumlah orang menggelar demo penolakan deklarasi KAMI di Surabaya, Senin 28 September 2020. Bukan hanya meminta agar acara yang dihadiri Presidium KAMI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo itu dibubarkan, mereka juga mengumpat mantan Panglima TNI itu.

“Gatot Nurmantyo anj*ng,” umpat seorang orator penolak deklarasi KAMI saat mobil yang membawa mantan KSAD itu keluar dari lokasi acara.

Segelintir pendemo itu membawa sejumlah poster berbunyi “Indonesia Milik Kita Bukan KAMI”, “Cinta NKRI = Tolak KAMI”, dan spanduk berwarna merah dengan tulisan “KAMI Ojo Banci, Nek Wani Nggawe Partai, Ojo Mek Dadi Provokator” (KAMI Jangan Banci, Kalau Berani Buat Partai, Jangan Hanya Jadi Provokator, red).

red: farah abdillah

Artikel Terkait

Back to top button